Sayang, ini kisah tentang bahagia di pagi hari tadi. Paus Klemens VIII yang menjadi Uskup di Vatikan, Roma pada 30 Januari 1592 - 3 Maret 1605 dulu bisa jadi tak menyadari di secangkir kopi ada kebahagiaan menjelma.
Ya, ia pernah mengejutkan orang banyak, utamanya para pecinta kopi, dengan melarang warga Vatikan dan Umat Katolik pada umumnya untuk menyesap minuman yang menggairahkan itu.
Ia bahkan menyebut kopi adalah minuman yang mendatangkan dosa bila dinikmati umat Katolik.
Pagi ini, sayang, sejatinya saya hendak bercerita tentang kerinduanku padamu. Tentang bahagia yang menjelma di pagi hari lewat secangkir kopi dan sepotong kue cokelat pabrikan.
Bukan tentang Paus Klemen yang akhirnya mencabut larangan itu, bukan pula tentang secangkir kopi dan sepotong kue tadi. Tetapi tentang dirimu yang menjalin benang-benang rindu ini menjadi helaian rasa cinta dan sayang.
Sebab di hari-hari lain, sudah bercangkir-cangkir kopi ku habiskan melewatkan pagi, namun bahagia baru hadir kini, karena kehadiranmu.
Terima kasihku pula untuk Jan Koum dan Alex Fishman yang membangun aplikasi pesan instan whatsapp. Karena mereka rasa kopi dan sepotong kue di pagi hari bisa melahirkan dan memelihara rindu. Ya rindu padamu, sayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H