Mohon tunggu...
Jafar G Bua
Jafar G Bua Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Photo Journalist CNN Indonesia, salah satu stasiun televisi yang menjadi bagian dari CT Corp dan CNN International. Saat ini bekerja dan berdomisili di Pulau Sulawesi, namun ingin berkelana ke seluruh pelosok Nusantara Jaya. Semua tulisan di microsite ini dapat dikutip sepanjang menyebutkan sumbernya, sebab ini semua adalah karya cipta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Santoso Menebar Teror: Dari Gunung Biru ke Lembah Napu

6 April 2016   16:30 Diperbarui: 8 April 2016   11:10 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya aksi Polisi ini kembali mengundang reaksi kelompok Santoso. Pada 22 Januari 2012, mereka menyergap iringan sepeda motor patroli Brimob di Desa Kalora. Sebanyak empat orang anggota Brimob tewas. Sepucuk SS-1 dibawa kabur kelompok ini.

Kemudian, pada 4 Januari 2013, Polisi menembak mati Kholid dan Abu Uswah, salah seorang pelaku penculikan dan pembunuhan anggota Polres Poso di Tamanjeka. Pada 5 Januari 2013 Polri mengendus rencana aksi teror yang akan dilakukan oleh anak buah Santoso di Dompu Bima. Beberapa anak buah Santoso rupanya menyeberang ke Bima. Dalam sebuah operasi, Polisi menembak mati lima terduga teroris. Tiga orang asal Bima, seorang dari Poso dan seorang lagi asal Makassar.

Dari laporan intelijen diketahui, kelompok ini menggelar tadrib berpindah-pindah. Mereka membuat basis pertahanan sepanjang Poso Pesisir sampai Parigi. Setelah mereka mendaulat diri sebagai bagian dari ISIS, dukungan dari jejaring terorisme internasional pun terus berdatangan. Apalagi sebelumnya, senjata-senjata yang mereka punya memang berasal dari Moro, Philipina Selatan.

Sejak saat itu, operasi intensif untuk perburuan Santoso dilakukan. Pada 26 Januari 2015, Polisi menggelar Operasi dengan sandi Camar Maleo yang melibatkan Polda Sulteng, Densus 88 Anti Teror Polri dan Satuan Brimob Resimen Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sejumlah operasi intelijen digelar. Penggalangan dan pemantapan peran masyarakat untuk aksi kontra provokasi digalakkan di Poso. Patroli hutan juga dilakukan hingga sweeping di jalur logistik kelompok ini.

Selama operasi dari 26 Januari 2015 hingga 26 Maret 2015, sebanyak 13 terduga teroris ditangkap dan menjalani proses hukum. Lalu tiga orang tewas ditembak.

Pada Jumat, 3 April 2015, Sabar Subagyo alias Abu Autad Rawa alias Daeng Koro dan Imam alias Farid tewas ditembak Polisi dalam penyergapan di Dusun Sakina Jaya, Desa Pelawa Baru, Kabupaten Parigi Moutong. Mereka diduga akan beraksi pada 19 September 2015 saat puncak penyelenggaran Sail Tomini yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo di wilayah itu. Saat itu, Polisi mengumpulkan sejumlah barang bukti berupa dua pucuk senjata laras panjang M16, sepucuk pucuk revolver dan sepucuk senjata api rakitan laras panjang, beberapa buah bom dan ratusan butir peluru.

Kali ini Santoso terpukul. Sosok kuat di sampingnya tewas di tangan Polisi. Meski masih ada Basri alias Bagong dan Ali Kalora yang menjadi pimpinan Asykarinya.

Dan Operasi Camar Maleo pun terus berjalan. Kepolisian melanjutkan operasi Camar Maleo II yang dimulai pada 27 April 2015 hingga Camar Maleo IV yang berakhir pada Desember 2015. Selama Operasi Camar Maleo II, Polisi berhasil menyergap kelompok Santoso di Desa Gayatri, Kecamatan Poso Pesisir Utara dan berhasil menewaskan dua tersangka teroris atas nama Eno dan Aziz. Polisi juga mengamankan dua pucuk senjata api jenis M16 serta ratusan butir peluru dan bom.

Jejak Santoso Tercium di Lembah Napu
Pada akhir Desember 2014, tiga warga Lembah Napu dilaporkan diculik oleh kelompok sipil bersenjata. Mereka adalah Gara Taudu, Harun Tomimbi dan Viktor Tolaba. Mereka diculik saat menyadap damar di hutan Desa Tamadue, Lore Timur. Lalu pada Minggu, 28 Desember 2014, Gara Taudu alias Jemmy ditemukan telah tewas dengan luka tembak di dada dan kepala. Jejak Santoso mulai tercium di lembah megalith ini.

Sejak saat itu, Polisi kemudian menempatkan ratusan aparat di wilayah dengan padang savanah nan indah ini. Operasi demi operasi digelar. Januari 2015 dimulailah Operasi Tinombala 2016. Perburuan Santoso digiatkan. Perburuan dialihkan ke Lembah Napu. Dipastikan kelompok ini sudah meninggalkan Gunung Biru, meski beberapa kali mereka muncul di wilayah pesisir Poso. Kali ini operasi melibatkan semua jajaran. Polisi dan TNI menggelar operasi bersama. Semua pasukan elit TNI dari semua angkatan dan Kepolisian dilibatkan. Badan Intelijen Negara dan Badan Intelijen Strategis juga dilibatkan penuh. Tapi Santoso seperti hantu yang mudah hilang dan lenyap. Padahal sejumlah anggota kelompoknya telah ditembak mati.

"Sepanjang Operasi Tinombala 2016, sudah 10 orang terduga teroris yang tewas dan dua orang kita tangkap. Dan kita akan terus menggelar operasi ini sampai seluruh kelompok Santoso kita lumpuhkan," tandas Rudy yang bertanggungjawab pada Operasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun