Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Lamongan (Unisla), sekaligus Ketua Jejaring Panca Mandala Joko Tingkir Lamongan, Suisno, hadir sebagai salah satu pemateri dalam Sosialisasi Kebangsaan selama 2 hari (24-25 Juni 2024).
Kegiatan yang digelar oleh Densus 88 Anti-Teror Polri bekerja sama dengan Bakesbangpol, dan Dinas  Pendidikan Lamongan itu diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan pengawas SD, SMP, SMA/SMK dari Kabupaten Lamongan.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan definisi intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme (IRET) di lingkungan sekolah.
Dalam kesempatan itu, Suisno berkesempatan menyampaikan materi tentang Wawasan Kebangsaan.
Menurutnya, wawasan Kebangsaan adalah konsep yang mengajarkan tentang pentingnya persatuan, toleransi, dan cinta tanah air di kalangan masyarakat.
"Konsep ini menjadi semakin penting untuk disosialisasikan guna mencegah penyebaran intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme (IRET), khususnya di lingkungan sekolah. Â Terlebih generasi muda rentan terpapar IRET karena pengawasan yang lemah". Tegas Suisno di Ruang Gajah Mada Gedung Pemerintah Daerah Lamongan. (Selasa, 25/6/2024)
Ia melanjutkan, generasi Z yang tumbuh dan berkembang bersama kemajuan teknologi lebih mudah menerima informasi.
"Karena itu, mereka lebih rentan terpapar paham-paham IRET yang bisa masuk melalui perkembangan teknologi". Jelas Suisno.
Ketika ada berita kelompok Islam yang menjaga gereja, sambungnya, Â orang yang terpapar pemahaman intoleransi akan menyikapi ini dengan negatif.