Frasa ke luar berfungsi menunjukkan tempat atau posisi yang berada di luar. Contohnya:
Farizy pergi ke luar kelas.
Dalam hal ini, ke luar menjadi penunjuk tempat yang menggambarkan gerakan ke suatu lokasi di luar kelas.
Keluar
Keluar adalah verba turunan yang terbentuk dari imbuhan ke- dan kata dasar luar. Verba ini dalam KBBI mengandung arti 'bergerak dari sebelah dalam ke sebelah luar'. Contohnya:
Farizy keluar dari kelas.
Jika membandingkan kedua contohnya, “Farizy pergi ke luar kelas” dan “Farizy keluar dari kelas”, maka kita akan memahami bahwa ke luar berfungsi sebagai keterangan yang menandakan tempat, sedangkan keluar berfungsi sebagai predikat yang menandakan aktivitas.
Sekarang perhatikan uraian di bawah ini yang dibedah berdasrkan jenis kata.
ke atas itu naik: ke (preposisi)+atas (nomina)+naik (verba)
ke bawah itu turun: ke (preposisi)+bawah (nomina)+turun (verba)
ke dalam itu masuk: ke (preposisi)+dalam (nomina)+masuk (verba)
ke luar itu keluar: ke (preposisi)+luar (nomina)+keluar (verba)
Kata naik, turun, masuk, dan keluar kesemuanya adalah verba (kata kerja). Namun, hanya keluar yang sebagai verba turunan.
Dari uraian di atas pula, kita dapat mengetahui bahwa ke luar berantonim dengan ke dalam, dan keluar berantonim dengan masuk.
Maka, ke luar dan keluar, dua-duanya benar. Kita dapat menggunakannya sesuai dengan fungsinya masing-masing. Ke luar (dengan spasi) digunakan ketika frasa tersebut muncul sebagai keterangan dalam kalimat. Keluar (tanpa spasi) digunakan ketika kata tersebut berfungsi sebagai predikat.
Salam takzim untuk semua.