Pesan-pesan dalam novel ini bisa kita jadikan bahan perenungan. Juga sebagai pengingat, di mana peristiwa yang dialami para tokoh dalam novel benar-benar menggambarkan keadaan masyarakat kita.
Kekurangan Orang-Orang Biasa
Sebagai seorang yang hampir membaca seluruh karya Pakcik Andrea Hirata, saya meyakini bahwa setiap karya Pakcik memiliki keunikannya sendiri. Hal ini tercermin dalam penilaian saya yang mencoba mengulas kelebihan dan kekurangan novel ini dari sudut pandang pribadi. Semoga eksplorasi ini memberikan pandangan menarik bagi calon pembaca atau bagi yang sudah membaca karya Pakcik Andrea Hirata khususnya Orang-Orang Biasa.
Pertama, kehadiran tokoh yang banyak dapat memperkaya cerita, tetapi dapat pula membawa konsekuensi besar yang membuat pusing para pembaca. Meskipun, kesepuluh tokoh utama diuraikan secara berkala dan hampir tidak ada yang lebih dominan di antara lainnya, para tokoh tersebut dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pembaca. Begitu pun saya, sempat melewatkan detail tokoh karena kesulitan mengingat.
Kedua, Pakcik terlalu sering menggunakan alur maju-mundur. Selain itu, tempo terasa cepat di beberapa bagian yang seharusnya tidak perlu. Sehingga bagi yang belum terbiasa membaca karya Pakcik Andrea, akan merasa bingung, kehilangan detail cerita, sehingga bisa jadi harus membaca ulang di halaman sebelumnya.
Ketiga, Karena tempo yang terlalu cepat, hal ini menyebabkan Pakcik terlihat tergesa-gesa dalam mengakhiri cerita. Hal itu dapat dilihat dari penceritaan proses perampokan. Rincian cerita tidak dijelaskan secara menyeluruh, hanya disebutkan tentang keamanan yang canggih yang pada akhirnya dengan mudah dapat ditembus.
Terlepas dari banyaknya penilaian saya pada resensi ini, saya tetap meyakini bahwa novel ini akan menyajikan pengalaman membaca yang memuaskan bagi para penggemar karya Pakcik Andrea Hirata, meskipun novel ini tidak mencapai tingkat keunggulan yang dimiliki oleh karya-karya sebelumnya terutama Laskar Pelangi. Saya tetap menganggap novel ini luar biasa.
Bagi yang belum mengenal karakteristik penarasian Pakcik, teman-teman sepertinya harus berusaha ekstra untuk tetap memahami alur ceritanya. Sebagai sebuah pendapat pribadi, perbedaan selera memang tetap menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan.
Selamat menikmati.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H