Desa Bumiayu merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Secara geografis Desa Bumiayu merupakan desa paling utara dari teritori wilayah Kecamatan Panggungrejo. Â
Untuk infrastruktur nya sendiri di Desa Bumiayu sudah cukup memadai, dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang ada, seperti jalan raya, sekolah, sarana kesehatan, ruang untuk olahraga, dan sarana prasarana yang lainnya. Berdasarkan kondisi geografis yang berada di daerah pegunungan tersebut, kebanyakan dari warga Desa Bumiayu berprofesi sebagai petani, tanaman yang ditanam pun bervariasi, mulai dari jagung, cabai, ketela pohong, hingga tebu.
Tanaman jagung, tebu dan ketela adalah yang paling mendominasi. Khusus untuk ketela, di Desa Bumiayu terkenal dengan tekstur ketela yang keras, dan berserat. Itu diakibatkan karena kurangnya kandungan air tanah di Desa Bumiayu, itulah mengapa alasan jarangnya UMKM yang bergerak di bidang membuat produk olahan, baik dari jagung maupun ketela.Â
Sedangkan untuk warga yang berprofesi dibidang industri rumahan masih belum banyak di temui, hanya ada beberapa industri rumahan di Desa Bumiayu, diantaranya adalah produksi cilok Salome Banar dan juga Produksi keripik ketela pohong Mas Widodo. Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda diseluruh dunia khususnya di Indonesia, dengan jumlah orang yang terinfeksi terus bertambah hingga saat ini. Penularan lewat kontak antar manusia yang sangat sulit diprediksi, karena kegiatan sosial yang tidak bisa dihindari, merupakan penyebab terbesar menyebarnya Covid-19. KKN Back to Village ini menggunakan sitemastis yang berbeda dengan tahun sebelumnya yaitu KKN pada periode kali ini dilaksanakan per individu, serta pelaksanaannya berada di domisili masing masing mahasiswa.Â
Dengan kembalinya mahasiswa ke lingkungan tempat tinggalnya masing-masing diharapkan mahasiswa mengimplementasikan ilmunya yang diperoleh di bangku perkuliahan untuk di aplikasikan di linkungan masyarakat di daerahnya masing-masing. Karena pandemi covid 19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat semua pihak mengalami kerugian sosial dan ekonomi, tak terkecuali wirausahawan ataupun pelaku usaha industri UMKM. Pada sasaran saya yang pertama adalah Criping Kancil milik Mas Widodo. Usaha yang sudah didirikan sejak 2018 ini sudah termasuk terkenal di Desa Bumiayu maupun di desa-desa sekitar nya.Â
Berdirinya produk keripik ketela pohong ini didasarkan pada keinginan dari sang pemilik yakni Mas Widodo, untuk membalikkan opini orang-orang yang menilai ketela pohong dari Desa Bumiayu tidak bisa dijadikan olahan, terutama olahan Keripik, karena teksturnya yang keras akibat dari minimnya kadar air yang dikandung. Sedangkan untuk ketela pohong sendiri di Desa Bumiayu sangat banyak di tanam, namun karena teksturnya yang keras menjadikan ketela hanya dikeringkan kemudian dijadikan tepung sebagai bahan untuk pakan ternak.
Mas Widodo yang sebenarnya berkeinginan mendagangkan produksinya melalui media sosial namun masih terkendala dengan branding produk yang bisa menjual itu seperti apa, menjadi salah satu kendala baginya. Sehingga Mas Widodo memilih untuk mengandalkan teknik berjualan ataupun memasarkan produknya secara konvensional, misal dengan menitipkan produknya di toko-toko kelontong.
Pada sasaran kedua yakni UMKM cilok Salome Banar, yang dibuat dari bahan dasar yaitu tahu, tepung terigu dan tepung kanji. Â Cilok Salome Banar Bapak Jarno yang berada di RT 03/ RW 01 masih didagangkan secara keliling namun juga membuka kedai di rumahnya, Â yang sebelumnya memiliki 5 karyawan, karena dampak pandemi ini terpaksa para karyawan mencari pekerjaan lain karena cilok Salome Banar jarang melakukan produksi.Â
Beliau bercerita bahwa selama pandemi ini penjualan produknya turun drastis, bahkan untuk produksi saja hanya dilakukan 3-4 kali dalam seminggu.Â
Dengan kendala tersebut menyebabkan pendistribusian produk yang kurang luas dan penghasilan Bapak Jarno yang tentu saja berkurang dengan keaadan pandemi seperti ini serta menjadi kurang berkembangnya inovasi-inovasi terhadap produk tersebut
Dengan hasil pemaparan permasalahan diatas penulis selaku pelaksana KKN Back To Village III di Desa Bumiayu tertarik untuk menjadikan kedua UMKM tersebut sebagai sasaran. Oleh karena itu penulis mengambil topik Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat / UMKM Terdampak Covid 19.
Dengan harapan dapat meningkatkan omset penjualan yang sedang menurun serta mendorong kembali roda pemasaran kedua sasaran melalui berbagai program kerja yang telah disusun dalam KKN Back To Village III Universitas Jember ini.
Untuk kegiatan minggu pertama penulis telah menganalisis dan melakukan observasi mengenai kondisi masing-masing sasaran serta sudah malakukan sosialisasi mengenai pentingnya branding produk kepada kedua sasaran dengan mengundang mentor yang berkompeten dibidang sosial media marketing. Dengan adanya sosialisasi tersebut kini kedua sasaran telah bisa melakukan pemasaran produk melalui sosial media mereka sendiri.Â
Pada minggu kedua produsen cilok Salome Banar dan penulis telah melakukan inovasi rasa yaitu dengan adanya varian rasa original, pedas, pedas manis. Selain itu pada minggu ke-2 ini penulis dan juga sasaran telah melakukan sesi foto terhadap produk sebagai bahan untuk madia promosi di sosial media.
Kegiatan pada minggu ke-3 adalah kegiatan pemasaran produk melalui aplikasi Facebook dan Whatsapp, dalam pelaksanaaynya kedua sasaran dibantu oleh anak dan juga karyawannya. Untuk penjualan kedua produk sendiri setelah kurang lebih 2 minggu pemasaran hasilnya cukup memuaskan. Penjualan produk meningkat karena cukup banyaknya pesanan melalui media sosial, baik Facebook maupun Whatsapp.
Penulis berharap, dengan adanya kegiatan KKN Back To Village ini dapat membantu perekonomian para pelaku UMKM untuk menjadi lebih baik serta manfaat yang didapatkan dari semua kegiatan KKN selama satu bulan ini bisa dilanjutkan bahkan menjadi lebih baik. Tetap semangat kepada para pelaku UMKM, dan bisa terus bertahan menghadapi situasi pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya.
Penulis : (Jaenal Rama Bianto/181910301105/KLP 11/Desa Bumiayu/Kabupaten Blitar)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H