Mohon tunggu...
Jaenal Muttaqin
Jaenal Muttaqin Mohon Tunggu... Freelancer - Copywriter

Menulis untuk mengeluh dan menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Definisi Bahagia Menurut Imam Al-Ghazali dan Ibn Al-Qayyim

26 Maret 2023   20:37 Diperbarui: 26 Maret 2023   21:10 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber photo parentnial.com

Kebahagiaan merupakan tujuan akhir manusia dalam hidupnya, namun konsep kebahagiaan yang sebenarnya telah menjadi perdebatan di antara para filsuf, termasuk di dalamnya para pemikir Islam.

Dalam perspektif Islam, kebahagiaan tidak hanya sekadar memperoleh kepuasan duniawi, namun juga merupakan upaya memperoleh keridhaan Allah. 

Imam Al-Ghazali dan Ibn Qayyim, dua tokoh Islam terkemuka, mengajarkan konsep kebahagiaan yang mendalam dan kompleks. 

Dalam tulisan ini, kita akan memahami definisi bahagia menurut Imam Al-Ghazali dan Ibn Qayyim, dan bagaimana konsep tersebut berimplikasi pada kehidupan sehari-hari. 

Definisi Bahagia Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali, seorang ulama Muslim abad ke-11, dikenal sebagai salah satu pemikir Islam terbesar di dunia. Ia menulis beberapa karya penting yang banyak dibaca dan dipelajari hingga saat ini, di antaranya "Ihya Ulumuddin" dan "Kimiyah Sa'adah". 

Dalam karyanya, Al-Ghazali menyatakan bahwa bahagia sejati tidak hanya terletak pada kesenangan materi atau kenikmatan duniawi, namun juga terletak pada kesadaran spiritual. 

Menurut Al-Ghazali, kesadaran tersebut dapat diperoleh melalui kepatuhan terhadap ajaran agama, memperbanyak amal kebajikan, dan menghindari perilaku buruk. 

Dalam "Kimiyah Sa'adah", Al-Ghazali menulis, "Kebahagiaan sejati adalah meraih kesadaran tentang realitas diri dan keadaan manusia, dan kesadaran tersebut hanya bisa diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman spiritual." 

Definisi Bahagia Ibn Qayyim al-Jawziyyah

Ibn Qayyim al-Jawziyyah, seorang ulama Muslim abad ke-13, juga dikenal sebagai salah satu pemikir Islam terbesar di dunia. Ia menulis beberapa karya penting seperti "Madarijus Salikin" dan "Zadul Ma'ad".

Ibn Qayyim menyatakan bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat dicapai melalui materi atau kenikmatan duniawi semata, namun terletak pada hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia. Ia menyatakan, "Kebahagiaan sejati adalah keadaan jiwa yang merasakan kedekatan dengan Allah, dan keadaan sosial yang berdampak pada kedamaian hati dan ketenangan jiwa." 

Ibn Qayyim juga menekankan pentingnya kehidupan dalam kesederhanaan dan keseimbangan, serta menekankan bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa diperoleh dengan mengikuti ajaran agama secara tulus dan ikhlas. 

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari 

Pandangan Imam Al-Ghazali dan Ibn Qayyim tentang kebahagiaan memiliki implikasi besar dalam kehidupan sehari-hari. 

Kedua tokoh ini menekankan pentingnya menjaga kesimbangan antara kebutuhan jasmani dan spiritual dalam hidup. Ini berarti bahwa kebahagiaan sejati tidak bisa dicapai hanya dengan mengejar kebahagiaan duniawi semata, melainkan juga harus mencari kebahagiaan yang berasal dari hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia. 

Oleh karena itu, untuk mencapai kebahagiaan sejati, kita perlu terus memperbanyak amal kebajikan, mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan menghindari perilaku buruk. 

Pengingat

Dalam perspektif Islam, kebahagiaan bukanlah sekadar memperoleh kepuasan duniawi semata, namun juga merupakan upaya memperoleh keridhaan Allah. 

Imam Al-Ghazali dan Ibn Qayyim mengajarkan definisi kebahagiaan yang mendalam dan kompleks, yang tidak hanya terletak pada kesenangan materi atau kenikmatan duniawi, melainkan juga terletak pada kesadaran spiritual dan hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia. 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu terus mempraktikkan nilai-nilai Islam dan menghindari perilaku buruk untuk mencapai kebahagiaan sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun