Saat itu adalah saat-saat yang paling aku ingat hingga sekarang. Bagaimana aku bisa lupa begitu saja, karena hari itu aku menghabiskan banyak waktu untuk acara itu. Waktu itu ketika bulan desember yang berarti sudah waktunya aku beranjak ke semester genap. Aku seorang mahasiswa bisa dibilang masih mahasiswa baru. Saat itu, fakultas sedang mengadakan acara seperti temu akrab dan pada acara itu mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti hal tersebut.
Hari selasa tepat dimana jadwal kuliahku lumayan padat temanku yang berbeda jurusan akan tetapi masih dengan fakultas yang sama. Mengajakku untuk bertemu di taman kampus untuk membahas perihal acara fakultas tersebut.
"Jik! kamu daftar untuk ikut acara fakultas itu kan?" (Tanya Bilqis)
"Nggak tau Bil, kalau wajib aku ya daftar" (jawabku)
Oh iya, sebelumnya namaku adalah Rojikin dan ini cerita pengalaman ku dengan kelompokku ketika mengikuti temu akrab fakultas. Setelah aku berbincang-bincang panjang kali lebar dengan Bilqis, kami memutuskan untuk mengikuti acara tersebut.
Hari berlalu hingga acara tersebut semakin dekat. Semua peserta yang akan mengikuti acara oleh panitia disuruh membawa barang-barang perlengkapan karena acara akan dilaksanakan selama 2 hari. Kebetulan sekali aku waktu dibagi kelompok untuk peserta, aku satu kelompok dengan Bilqis dengan tiga anak yang lainya. Ketiga anak itu namanya Dika, Slamet, dan Yayuk. Acara kurang dua hari lagi kami satu kelompok sepakat untuk ketemuan di kantin setalah jam matakuliah selesai.
"Teman-teman gimana kalo sekarang kita bagi tugas untuk yang membawa perlengkapan" (tanya Dika sebagai ketua kelompok)
"Aku sih ngikut-ngikut aja yang penting sama rata" (jawabku)
"Setuju!!" (respon yang lainya)
"Sekalian deh kita bikin yel-yel sekarang biar besok gak bingung" (kata Slamet)
Hari untuk acara pun sudah tiba, aku dan teman-teman kelompokku sudah berkumpul dengan perlengkapan yang sudah dibawah dari rumah masing-masing. Pada saat itu panitia menyuruh peserta untuk baris karena akan digiring menuju aula kampus. Pada hari pertama acara cuma serasa biasa saja karena hanya diisi dengan materi motivasi atau apalah itu. Ada yang membuat suasana sedikit mengganjal ketika aku duduk disamping Yayuk.
"Yuk kamu kenapa?" (tanyaku)
"Emm nggak apa-apa kok Jik" (Yayuk sambil menatap sisi kiri aula dengan rasa sedikit ketakutan)
"Ah mungkin ada orang lewat atau apa" (batinku)
Akan tetapi aku masih merasa agak cemas dengan Yayuk karena dari tadi seperti itu ekspresinya sebelumnya dia terlihat biasa-biasa dengan sedikit bercanda karena dia anaknya lumayan humoris.
Lalu hari sudah menjelang petang akhirnya peserta diberi waktu istirahat untuk makan dan sholat. Kami pun berkumpul makan bersama. Tapi anehnya lagi Si Yayuk tetap saja seperti itu malah sekarang cenderung lebih biasa.
"Ahh! paling dia kecapekan" (pikirku)
Setelah itu acara dilanjut lagi sampai jam 10 malam dan akhirnya peserta diperbolehkan untuk tidur karena sudah waktunya. Saat itu Aku, Slamet, dan Dika tidur berjajar. Enak sekali tidur setelah melalui hari yang melelahkan ketika mengikuti acara. Saat tengah malam tiba-tiba ada bunyi sirine aku dan teman-teman kaget dan langsung terbangun. Ternyata panitia menyurus semua kelompok bangun untuk melanjutkan acara yaitu jurit malam. Kami diminta untuk mengeluarkan lilin dan korek api yang sudah kami bawa sebagai syarat perlengkapan mengikuti acara.
"Pantesan disuruh bawa ginian wkwk" (kata Dika)
"Oalah ada-ada aja" (kata Slamet)
Saat jurit malam, kami diminta untuk mengelilingi kampus sesuai denah yang sudah dibuatkan panitia. Waktu itu ekspresi Yayuk masih sama akan tetapi lebih mengarah seperti orang ketakutan. Saat kami berkeliling kami dikejutkan oleh rintangan-rintangan dari panitia seperti di beri teka teki di setiap post. Waktu itu seluruh lampu yang ada di kampus dimatikan dan kami melanjutkan kelilingya.
Saat tepat digedung ganesha Si Slamet malah ngomong sembarangan dan kotor seperti sedang main-main. Kemudian tepat dibelakangku Yayuk tiba-tiba menunduk dan mengeluarkan tangis kecil dengan sesekali tertawa seperti anak kecil.
Yuk kamu kenapa Yuk jawab aku?! (tanya Bilqis)
Hahahaha! (Yayuk tertawa dengan keras)
Aku pun menghampiri Yayuk dan meneranginya dengan lilin karena aku yang bagian membawa lilinya. Terlihat matanya warna hitam polos seperti orang kesurupan. Kamudian Ia tergeletak dan kejang-kejang kami pun panik karena pada saat itu kami jauh dari post denah dan rombongan kelompok lain.
Dengan tubuh yang kaku Yayuk menunjuk kearah utara tepat dibawah terowongan parkiran kampus. Sontak aku dan teman-teman kaget. Kami melihat seorang perempuan dengan tinggi sekitar 4 meter berdiri menatap kami dengan mata yang merah menyala. Setelah itu aku tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba aku bangun dan disampingku berjajar 4 temanku yang masih belum bangun. Kata panitia kami ditemukan tergeletak di dekat terowongan parkiran kampus. Kata salah satu panitia yang panitia, salah satu teman kami yaitu Yayuk dia diserang makhluk halus yang menjadi penunggu kampus dan penuggu tersebut merasa terganggu dengan kehadiran kami.
Akhinya setelah semua terbangun dan istirahat sejenak, kami diperbolehkan pulang duluan untuk segera istirahat walaupun dikampus acanya masih tetap berjalan. Saat tiba dirumah aku kepikiran apa yang membuat hal itu terjadi.
"Kok bisa ya tadi malam itu? sepertinya aku juga pertama kali ini melihat makhluk halus" (pikirku saat beristirahat di kamarku)
Lalu dua hari kemudian aku ke kampus seperti biasa dan memutuskan ketemuan dengan teman kelompokku kemarin untuk cerita. Menurut pengakuannya Si Yayuk ternyata bisa melihat makhluk halus dan saat menampakan dirinya itu gara-gara Slamet berkata-kata sembarangan tidak pada tempatnya. Akhirnya Slamet meminta maaf atas perbuatannya dan lebih berhati-hati ketika berbicara disuatu tempat.
Kesimpulanya adalah ketika kita berada di suatu tempat bahkan dimana pun hendaknya kita menjaga sikap dan tata krama. Karena kita tidak akan tau apa yang akan terjadi selanjutnya intinya selalu berkelakuan baik dimanapun berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H