Perekonomian Indonesia yang melaju pesat dan pembangunan infrastruktur yang merata untuk masyarakat di masa Orde Baru diikuti dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan terhadap Presiden Soeharto dan memicu aksi demo mahasiswa dan masyarakat umum. Demonstrasi semakin gencar setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar di tanggal 4 Mei 1998. Tahun 1997-1998 merupakan periode Orde Baru yang menjadi masa kelam bagi rakyat Indonesia.      Perekonomian yang tadinya melesat langsung mengalami penurunan disusul dengan berakhirnya rezim Orde Baru.
Setelah tiga dasawarsa lebih menjabat, Orde Baru ambruk akibat krisis ekonomi yang melanda sejak tahun 1997. Ditambah besarnya gelombang demonstrasi di berbagai daerah membuat Presiden Soeharto mundur pada 21 Mei 1998. Pada kedua masa ini, peran pemuda menjadi sangat sentral, dan para pemuda berada pada posisi-posisi perjuangan serta telah mencetak sejarah bagi bangsa indonesia.
Era Sekarang
Masa demi masa telah berlalu, era perjuangan pemuda telah menjadi sejarah. Segelintir orang berbicara bahwa sejarah ditulis oleh pemenang, akankah kemenangan itu milik para pemuda? Sehingga mereka mampu menciptakan sejarah. Bagaimana dengan saat ini? Penulis tidak akan memberikan justifikasi terhadap apa yang tejadi di masa kini, terkhusus mengenai gerakan kepemudaan. Memang sangat banyak sekali gerakan-gerakan kepemudaan yang ada dan saling memuat eksistensinya. Namun apakah gerakkan-gerakan tersebut merupakan gerakan yang substansial dan mengakar? Ataukah hanya menjadi romansa belaka. Silahkan para pembaca untuk melakukan tambahan, kritik maupun saran kepada penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H