Kutapakkan kening dalam lembutnya sajadah
Kelopak mata menutupi pancar indah
Menjadi gulita dalam senyap
Kedua tangan yang beriringan membujur tepat di bawah lekung sabitku
Mengalir lirih dalam rona pucat pipiku sesuatu yang lembut nan hangat
Menjadikan dua gua yang tepat merekat
Pada kedua tangan mengembung mengempis mengisi
Kucoba mendongak kanan kiri, namun tetap mengalir derai
Hingga mengaliri jari jemari kian meresap pada sajadah
Entah itu apa yang ku rasa, aku tak jua mengerti
Cinta?
Sayang?
Gelisah?
Pun, Rindu?
Entahlah semua itu lahir dari kalbu
Sesuatu yang jatuh pada setiap insan yang dinamakan "hati yang merindu"
~ErieÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H