Mohon tunggu...
jaeful rohman
jaeful rohman Mohon Tunggu... Guru - Guru di sekolah dasar

Mengajar adalah keseharian ku dan bermedia menjadi bagian dari kegiatan keseharian.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menguji Perikemanusiaan Kita di Jalan

1 Juli 2022   13:18 Diperbarui: 1 Juli 2022   13:23 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang temen-temen lakukan saat melihat kecelakaan di jalan? Mendekat mencari tahu atau berlalu saja? Sepertinya kedua pilihan tersebut tidak ada yang salah, sah-sah saja. 

Dan saya adalah tim yang berlalu saja bahkan kadang dalam hati bertanya, kenapa orang-orang masih berkerumun ketika korban sudah mendapat pertolongan, mau ngapain coba?

Setidaknya ada beberapa alasan ketika kita menjumpai kecelakaan di jalan raya. Pertama, mereka yang memilih untuk berhenti dan mencari tahu ihwal kecelakaan yang ia lihat, tentu terdorong rasa ingin menolong karena kecelakaan di jalan tidak ada yang mengharapkannya. 

Selain itu juga ada rasa penasaran Siapa? Mengapa? dan Bagaimana kronologis kecelakaan atau lebih lengkap lagi 5W1H seperti jurnalis. Setelah itu, baru mereka akan menyebarluaskan kejadian tersebut lewat chat, story medsos bahkan untuk dibuat konten. 

Kedua, yang memilih untuk melintas dan berlalu, biasanya karena sudah terlihat banyak yang menolong, sibuk dalam perjalanan kerja/sekolah/kuliah atau keperluan lain.

Untuk saya pribadi pilih yang keempat, yaitu merasa ngeri melihat luka yang dialami korban. Apalagi jika terdapat korban anak kecil serta kecelakaan sampai korban meninggal dunia. 

Pernah suatu ketika berangkat ke Jogja mengendarai motor. Diperjalanan melihat kecelakaan dengan korban meninggal dunia dimana korban tergeletak di pinggir jalan ditutup kain jarik dan darah bercecerah walaupun sebagian sudah diuruk pasir. 

Melihat kejadian tersebut, sepanjang perjalanan selalu teringat bahkan memperlambat laju kendaraan hingga sampai di kota tujuan 1 jam lebih lama dari biasanya.

Hingga sebuah peristiwa kecelakaan merubah semua itu. Pulang dari sekolah kondisi jalan menjelang maghrib licin karena gerimis yang turun dari sejam yang lalu dengan kondisi lalu lintas ramai lancar. 

Dari kejauhan terlihat banyak kerumunan orang dan beberapa polisi mengatur lalu lintas. Ternyata benar sesuai dugaan, terjadi kecelakaan. 

Terdorong rasa penasaran, menyempatkan bertanya kepada orang dipinggir jalan dan mendapati jawaban kecelakaan 2 orang meninggal dunia dan 1 anak kecil selamat. Sambil berjalan pelan sekilas terlihat 2 mayat tergeletak ditutup kain sedangkan anak kecil tidak terlihat mungkin bersama petugas.

Aku pun kembali berjalan tidak mencari informasi lebih detail dengan alasan tersebut di atas dan mengingat waktu juga sudah maghrib. 

Tiba dirumah, mendapat info di grup wa sekolah bahwa ada wali murid yang mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Deg! Astaghfirulloh ternyata kecelakaan yang tadi. 

Seketika aku pun merinding teringat anak kecil yang selamat ternyata dia adalah salah satu siswa kami. Tidak bisa dibayangkan apa yang ia rasakan saat itu melihat secara langsung ayah dan ibunya meninggal dunia akibat kecelakaan dan aku sebagai salah satu guru di sekolahnya malah berlalu tidak mendekat. Ya Alloh perasaan bersalah yang luar biasa.

Setelah kejadian itu, aku pun mulai sedikit lebih peduli dengan beberapa kejadian di sekitar perjalanan tanpa bermaksud berharap kecelakaan atau kejadian buruk lainya.

Seperti beberapa waktu yang lalu, tiba-tiba mendapat informasi terjadi kecelakaan (yang melibatkan warga satu tempat tinggal) tidak jauh dari sekolah. 

Tidak mau mengulangi "kesalahan" yang dulu, segera bergegas dan ternyata benar korban adalah warga satu desa dan alhamdulillah bisa membantu untuk menghubungi keluarga di rumah.

Jadi, apapun pilihan kita ketika mendapati kecelakaan di jalan adalah hak pribadi masing-masing. Tetapi sebagai sesama pengguna jalan ada baiknya kita peduli terhadap kejadian tersebut karena kepedulian kita bisa jadi menyelamatkan nyawa seseorang. 

Bahkan harusnya kepedulian kita bukan hanya ketika terjadi kecelakaan. Tetapi dengan mentaati peraturan lalu lintas juga merupakan bentuk kepedulian kita terhadap orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun