Mohon tunggu...
fania susanti
fania susanti Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyukai hiburan yang lucu dan humoris.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Drama Korea Terbaru DOTS, Inspirasi Buat Para Penulis Indonesia?

26 Mei 2016   13:31 Diperbarui: 26 Mei 2016   13:38 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang masih memiliki persepsi bahwa dunia hiburan (Entertainment) hanya menjanjikan bagi para artis dan aktor (pemain di depan layar). Tak pelak, persaingan paling ketatpun berlangsung dalam ranah tersebut. Banyak orang yang mengantre untuk ikut dalam berbagai program acara talent show dan pencarian bakat demi mengejar impiannya menjadi seorang artis sukses yang akan cepat mendapatkan banyak kekayaan.

Meski tidak sepenuhnya salah, namun banyak orang yang mulai melupakan sisi lain dari dunia hiburan yang sebenarnya juga menjanjikan. Jarang dari kita yang melirik untuk bekerja di balik layar karena memang masih jarang kisah sukses orang yang mampu meraih sukses dengan bekerja di balik layar sebuah acara atau program di televisi. Sebagian besar kesuksesan hanya bisa dilihat pada diri para pemain film, presenter, atau penyanyi.

Nah, bagi anda yang juga tertarik untuk masuk ke industri hiburan, tidak ada salahnya anda bisa mempertimbangkan hal ini. Jika di Indonesia pertarungan untuk memperebutkan peran di depan layar sudah seperti 'Red Ocean', mengapa anda tidak mencari peluang lain yang masih jarang dilirik dan merupakan 'Blue Ocean' yang memiliki potensi besar ke depannya.

Mungkin kisah dari seorang penulis naskah dan skenario dari salah satu drama Korea terbaru yang paling populer tahun ini "Descentants Of The Sun" berikut ini bisa menjadi inspirasi buat anda.

Penulis Skenario DOTS Mulai Diincar Para Pembuat Film (via http://www.kapanlagi.com)
Penulis Skenario DOTS Mulai Diincar Para Pembuat Film (via http://www.kapanlagi.com)
Memang agak sedikit berbeda dengan di Indonesia. Di Korea, pekerjaan sebagai penulis naskah atau pekerjaan di balik layar sudah mulai dilirik dan diminati sejak beberapa tahun yang lalu. Memang sejak beberapa tahun belakangan ini industri perfilman Korea sedang maju dan tumbuh dengan pesar. Karena itu tidak heran jika Korea sangat produktif dalam menelorkan berbagai film dan serial drama terbaru setiap bulannya. 

Hal ini juga tidak terlepas dari tangan-tangan kreatif yang menyusun sebuah naskah cerita dan skenario film dan drama tersebut. Sebagian orang mungkin hanya terhipnotis dengan wajah tampan dan cantik para bintang film/drama Korea, namun melupakan peran sang penulis naskah dan skenario film tersebut. Tidak sadarkah anda bahwa sebuah skenario film sangat menentukan apakah film/drama tersebut menarik untuk ditonton atau tidak. Memang hal itu tentunya juga tidak bisa dilepaskan dari kepiawaian sang aktor/aktris dalam menjalankan perannya sesuai skenario. 

Mungkin tidak banyak yang tahu berapa sih sebenarnya gaji seorang penulis naskah drama/film itu? Bahkan di Indonesia sendiri ada banyak juga loh kesempatan untuk berkarya sebagai penulis naskah film, baik itu film FTV, sinetron, ataupun film layar lebar. Namun belum banyak yang tahu kalo profesi sebagai penulis naskah skenario film itu memiliki potensi karir dan penghasilan yang tidak kalah menggiurkan lho!

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari sumber: skenario.net, di tahun2015 rata-rata pendapatan seorang penulis naskah untuk FTV di Indonesia per judulnya adalah sebesar 3-6 juta. Naskah yang harus dibuat untuk satu judul FTV biasanya berkisar antara 60 halaman dengan waktu pengerjaan sekitar 3-7 hari saja. 

Jika saja seorang penulis paling tidak bisa mengerjakan 4 naskah FTV per bulan, maka ia sudah bisa mengantongi penghasilan sebesar 12-24 juta per bulannya. Lumayan bukan? Nah, yang lebih menarik adalah bayaran seorang penulis naskah film layar lebar. Dengan waktu pengerjaan yang lebih lama dan membutuhkan banyak revisi, seorang penulis naskah layar lebar bisa mengantongi hingga 100 juta rupiah per judul film yang ia kerjakan. Namun pekerjaan sebagai penulis naskah film layar lebar ini memang membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang cukup tinggi untuk bisa dilirik para pembuat film.

Berapa Bayaran Penulis Naskah AADC2? (via http://www.aadc2.com)
Berapa Bayaran Penulis Naskah AADC2? (via http://www.aadc2.com)
Sebut saja film layar lebar AADC2 yang sukses meraup Rp 40 milliar dalam 5 hari penayangannya di Indonesia. Tentunya bayaran sang penulis naskah bisa lebih dari 100 juta bukan? memang masih belum terungkap dengan jelas berapa bayaran sang penulis naskah dan skenarionya.

Itu kalau di Indonesia. Bagaimana dengan di Korea sana?

Seperti yang dikabarkan sejumlah media akhir-akhir ini, rating serial drama Korea terbaru yang dibintangi oleh aktris cantik Song Hye Kyo serta aktor ganteng, Song Joong Ki benar-benar mencetak sejarah baru di industri pertelevisian drama Korea. Rating dan share mencapai 30% sungguh di luar ekspektasi banyak kalangan (sumber: drama-korea-terbaru.jadwaltelevisi.com). Konon, raihan ini juga telah meninggalkan serial drama TV, My Love from the Star, jauh di belakang. Kkesuksesan sebuah serial drama Korea tidak pernah bisa dilepaskan dari tangan dingin sang penulis naskah drama atau penulis cerita drama.

Kim Eun Sook Turut Meraih Popularitas dari DOTS (via http://www.timeodds.com)
Kim Eun Sook Turut Meraih Popularitas dari DOTS (via http://www.timeodds.com)
Sangat pantas apabila Kim Eun Sook, kini menyandang gelar sebagai penulis berbayaran tertinggi di Korea. Penulis yang juga menulis naskah serial drama, Secret Garden itu, semula hanya dibayar sekitar Rp 8 juta atau USD 600 per bulan. Ternyata tidak jauh beda dengan di Indonesia ya...  Namun, setelah kiprahnya di dunia pertelevisian drama Korea mulai bersinar terang, ia kini mampu mengantongi USD 26.000-USD 69.000 atau hampir satu milyar rupiah untuk sekali episode (sumber korea.iyaa.com). Wooow... fantastis bukan??

Kepopuleran serial drama Korea terbaru Descendant of The Sun ini seharusnya bisa menjadi pemicu bagi para pengiat film tanah air. Potensi industi film nasional memang sedang berkembang dengan cukup pesat, namun yang masih kurang adalah karya film layar lebar atau film berseri yang bisa go internasional dan digemari tidak hanya di Indonesia saja. 

Inilah tantangannya...meski hal itu tentunya tidak mudah, namun juga tidak mustahil dalam beberapa tahun ke depan industri perfilman di Indonesia boleh berbangga dengan banyak karya yang bisa dinikmati oleh seluruh dunia.

Tidak ada satupun pekerjaan yang bisa diremehkan. Asalkan kita menekuni dan menjadi terbaik dalam bidang tersebut, maka rejeki dan popularitas akan datang dengan sendirinya. Inilah yang dialami oleh Kim Eun Sook yang sudah menekuni profesinya selama bertahun-tahun sebelum akhirnya bisa merasakan puncak kesuksesannya bersama Descendants Of The Suns tahun 2016 ini. Bahkan semenjak itu ia sudah menjadi incaran para pembuat film dan tentu saja akan membuat karya-karya berikutnya yang lebih baik lagi.

Selamat berkarya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun