Mohon tunggu...
fania susanti
fania susanti Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyukai hiburan yang lucu dan humoris.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Klasemen dan Hasil Liga Italia

8 April 2015   09:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:23 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persaingan di kompetisi liga italia sepertinya sudah tidak terlalu menegangkan lagi. Pasalnya Juventus yang kini sudah memuncaki klasemen mulai dari sejak awal musim 2014/2015 ini sudah memiliki selisih poin yang cukup besar dari posisi dibawahnya. Juventus rasanya sudah cukup memiliki keyakinan untuk bisa keluar sebagai juara liga Italia kembali di musim 2014/2015 ini. Juventus sudah unggul dengan selisih poin sebesar 14 poin dari AS Roma yang ada di posisi ke-2 meski jadwal bola liga italia masih menyisakan sekitar 12 pertandingan lagi. Dengan keadaan yang seperti ini Juventus seolah-olah harus mengalami 5 kali kekalahan beruntun untuk bisa dikejar oleh pesaing terdekatnya tersebut. Juventus memang sudah menunjukkan dominasinya selama beberapa tahun belakangan ini, semenjak kembali ke liga Italia Serie A, karena sebelumnya pernah terlempar ke serie B karena kasus calciopoli.

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Klasemen Liga Italia"][/caption] Juventus memang menunjukkan mental juaranya kembali berkat tangan dingin sang pelatih, Antonio Conte. Dari 28 kali pertandingan yang sudah dilakoni oleh juventus dalam jadwal liga italia musim ini, mereka hanya sekali menelan kekalahan, dan 7 kali hasil seri, sisanya mereka berhasil meraup kemenangan dengan poin penuh. Meski bisa dikatakan terlalu dini, namun Juventus rasanya akan sulit dikejar dan disingkirkan dari puncak klasemen liga italia serie A musim ini. AS Roma yang berada di posisi ke-2 klasemen sementara memang masih belum menyerah untuk membuntuti Juventus dan berharap suatu saat Juventus bisa tergelincir, sehingga paling tidak mereka harus bisa menyapu bersih sisa laga di musim kompetisi tahun ini.

Berikut hasil klasemen sementara ajang Seri A Liga Italia pekan ke-28 musim 2014/2015:

Posisi     Klub       P             M            S              K             Poin

1              Juventus              28           20           7              1              67

2              AS Roma              28           14           11           3              53

3              Lazio                      28           16           4              8              52

4              Sampdoria          28           12           12           4              48

5              Napoli                   28           13           8              7              47

6              Fiorentina           28           12           10           6              46

7              Torino                   28           10           9              9              39

8              AC Milan              28           9              11           8              38

9              Internazionale   28           9              10           9              37

10           Genoa                  27           9              10           8              37

11           Palermo               28           8              11           9              35

12           Empoli                  28           6              15           7              33

13           Udinese               27           8              9              10           33

14           Chievo Verona  28           8              8              12           32

15           Sassuolo              28           7              11           10           32

16           Hellas Verona    28           8              8              12           32

17           Atalanta               28           5              11           12           26

18           Cagliari                  28           4              9              15           21

19           Cesena                 28           4              9              15           21

20           Parma                   26           3              3              20           12

Posisi AS Roma juga masih tidak terlalu bagus dan mereka harus menjaga konsistensi untuk bisa mendapatkan tiket ke Liga Champion musim depan, berhubung para pesaingnya masih menempel ketat di bawahnya. Hal ini disebabkan karena Liga Italia hanya memiliki hak untuk mengirimkan 3 tim teratas saja ke liga Champions, berbeda dengan Liga Inggris, Liga Spanyol, dan Liga Jerman yang bisa mengirimkan masing-masing 4 tim terbaiknya di kompetisi liga champions.

Dengan kondisi yang demikian, maka tempat ke-2 dan ke-3 klasemen liga italia menjadi kursi panas yang akan menjadi perebutan beberapa tim yang hingga saat ini menghuni papan atas klasemen sementara. Lazio, Napoli, Sampdoria, dan Fiorentina merupakan beberapa tim yang masih memiliki peluang untuk bisa merengsek masuk ke dalam zona liga Champions. Lazio hanya berjarak 1 poin saja dari AS Roma, sementara itu Sampdoria juga hanya berjarak 4 poin dari Lazio yang ada di posisi ke-3. Napoli dan Fiorentina juga masih terbuka kesempatan untuk menyingkirkan 2 tim diatasnya jika mereka mampu menyelesaikan sisa laga yang ada dengan sebaik-baiknya. Mereka masing-masing hanya berjarak 1 poin saja dari tim diatasnya, Sampdoria yang sudah mengoleksi 48 poin hanya beda 1 poin dengan Napoli, dan Fiorentina juga berselisih 1 poin dengan Napoli. Kondisi yang demikian ini sangat rentan. Pergeseran posisi dapat dengan mudah terjadi dalam beberapa laga pertandingan beberapa pekan ke depan. Zona 3 besar liga champions rasanya akan menjadi pertarungan yang lebih menegangkan dibandingkan perebutan juara liga Italia itu sendiri (scudetto).

[caption id="" align="alignnone" width="774" caption="Hasil Liga Italia"]

[/caption]

Bukan untuk mengecilkan peluang AC Milan dan Inter Milan yang saat ini harus puas dengan posisi mereka di papan tengah klasemen sementara, namun selisih poin mereka dengan batas zona liga champions sudah terpaut cukup jauh, yaitu sekitar 14 poin. Kedua tim ini memang tengah mengalami kesulitan untuk menemukan performa terbaiknya musim ini. Sama-sama dilatih oleh pelatih baru, tim asal kota Milan ini harus terseok-seok dan terancam untuk tidak bisa masuk ke dalam daftar jadwal liga champion musim depan. Inter Milan yang mendatangkan mantan pelatihnya dulu, yaitu Roberto Mancini, masih belum bisa menyelesaikan laga dengan kemenangan demi kemenangan. Bahkan mereka juga sudah tersingkir dari Europa Cup beberapa pekan lalu. Sungguh sebuah keadaan yang mengecewakan bagi para fans Nerazzuri yang sudah lama mendambakan timnya bisa berjaya kembali seperti ketika ditangani oleh Jose Maurinho pada tahun 2010 yang lalu. Padahal pada waktu ditangani oleh Roberto Mancini selama beberapa musim, Inter Milan berhasil mendominasi Liga Italia Serie A dengan menjadi juara dan merebut scudetto selama 3 musim berturut-turut, bahkan puncaknya mereka berhasil memboyong treble winner dengan menjuarai liga italia serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions ketika ditangani oleh Jose Maurinho. Semenjak itu, setelah mereka ditinggalkan oleh Jose Maurinho yang lebih memilih hijrah ke Real Madrid, performa mereka turun drastis. Pelatih demi pelatih didatangkan, namun masih belum bisa mengangkat performa Inter Milan ke level mereka yang sebelumnya.

Bahkan setelah terjadi pergantian presiden klub tahun lalu, yaitu dari Massimo Moratti ke Eric Thohir, Inter Milan justru menjadi semakin parah nampaknya. Namun tangan dingin sang pelatih Roberto Mancini diharapkan bisa mengembalikan mental juara Inter Milan di musim depan. Memang semuanya pasti membutuhkan waktu untuk bisa mengembalikan sebuah tim yang sudah beberapa lama tidak meraih gelar juara apapun. Namun Roberto Mancini memiliki kualitas yang teruji bahkan ketika ia mampu membawa Manchester City yang sudah lama tidak pernah meraih juara Liga Inggris menjadi sebuah tim papan atas di Liga Inggris hingga saat ini meski sudah ditinggalkannya. Sama seperti ketika ia pertama kali menangani Manchester City, ia juga membuktikan bahwa ia berhasil mencapai tujuannya kelak. Masih jelas ingatan para fans Inter Milan ketika mereka berhasil meraih juara Liga Italia Serie A selama beberapa musim secara beruntun dari tahun 2006 hingga 2008 dibawah kepelatihan Roberto Mancini. Waktu itu Roberto Mancini mulai melatih Inter Milan pada tahun 2004 dan berhasil mengantarkan Inter Milan meraih juara liga italia serie A di tahun 2006 setelah kasus calciopoli yang menyebabkan Juventus kehilangan gelar juaranya dan terlempar ke serie B.

Kondisi yang sama juga dialami oleh AC Milan. Sebagai tim yang berasal dari kota yang sama keadaan mereka juga tidak sama baiknya. Semenjak ditinggalkan oleh sang pelatih Massimo Alegri pada tahun 2012 mereka masih belum menemukan kembali mental juara dan strategi terbaik untuk menjadi juara kembali. Terakhir kali mereka menjuarai Liga Italia Serie A pada tahun 2011 dan semenjak itu mereka masih belum bisa mengalahkan dominasi Juventus yang selama 3 tahun berturut-turut menjadi scudetto sejak tahun 2012. Di tangan sang pelatih baru Fillipo Inzhagi, AC Milan masih belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya musim ini. Bahkan sudah banyak kabar yang menyebutkan bahwa akan ada pergantian pelatih pada musim depan. Filipo Inzaghi memang pernah menjadi pemain bagi tim AC Milan sejak ia direkrut oleh Fatih Terim, pelatih Milan pada tahun 2001. Karier Inzaghi sebagai seorang pemain sepakbola professional cukup cemerlang. Beberapa penghargaan dan rekor berhasil ia pecahkan. Salah satunya adalah merupakan salah satu pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah kompetisi Eropa dengan jumlah 70 gol yang akhirnya juga bisa dicapai Raúl González pada waktu menjadi penyerang Real Madrid.

[caption id="" align="alignnone" width="460" caption="Filipo Inzaghi Ketika Bermain Bersama Milan"]

[/caption]

Selain itu Filipo Inzaghi juga berhasil menjadi pencetak gol terbanyak untuk AC Milan di kompetisi internasional pada saat itu dengan jumlah 43 gol, dan juga berhasil mencatatkan diri sebagai pemain dengan 10 kali Hattrick di Liga Italia Serie dan di Liga Champions sebanyak 3 kali yang sama rekornya dengan Michael Owen. Ia juga merasakan manisnya kemenangan AC Milan yang pada tahun 2002/2003 yang lalu berhasil menjuarai Liga Champions dan Piala Italia secara bersamaan. Meski terlalu dini untuk menilai kinerjanya sebagai seorang pelatih baru, namun kondisi sekarang ini AC Milan membutuhkan hasil pertandingan liga italia yang lebih pasti dan tidak ingin menunggu terlalu lama untuk bisa berjaya kembali di Serie A dan juga di pentas Eropa. Dengan keadaan sekarang ini, rasanya AC Milan akan kesulitan untuk mengamankan posisi di zona Champion dan paling tidak bisa finish di posisi ke-4 untuk mengikuti babak kualifikasi untuk bisa berlaga di Liga Champions musim depan.

Selain pertarungan di papan atas klasemen sementara liga italia, persaingan untuk keluar dari zona degradasi juga tidak kalah sengitnya. Hingga pekan ke-28 ini ada 4 tim yang berada di zona terlarang tersebut, yaitu Atalanta, Cagliari, Cesena, dan Parma. Meski demikian 5 tim yang ada di atas zona merah tersebut juga masih belum aman posisinya dan bisa terancam untuk digeser kapan saja mengingat selisih poinnya yang cukup rapat dengan batas zona degradasi. Klub yang paling parah performanya musim ini adalah Parma. Sebagai salah satu klub yang sering menghasilkan pemain bintang dan juga menjadi salah satu klub papan atas beberapa tahun yang lalu, Parma terancam untuk turun ke Serie B musim depan. Hanya berhasil meraih 3 kali kemenangan dari 28 laga serie A musim ini, Parma harus puas menjadi juru kunci di klasemen liga italia sementara hingga pekan ke -28 ini. Mereka mengalami 20 kali kekalahan secara total musim ini dan hanya berhasil mengumpulkan 12 poin sejauh ini merupakan performa yang sangat buruk. Bahkan selisih poin dengan klub diatasnya cukup jauh, yaitu 9 poin. Bisa dipastikan Parma memegang 1 tiket untuk lengser ke liga italia serie B musim depan jika mereka tidak kunjung menemukan strategi dan mental untuk berjuang sampai akhir kompetisi ini.

Klub ini memang tengah mengalami masalah finansial karena terlilit hutang dalam jumlah besar dan tidak mampu membayar gaji para pemainnya. Hal inilah yang mungkin merupakan masalah utama yang tengah dihadapi oleh klub biru kuning ini dan rasanya tidak bisa segera dipulihkan. Sementara itu 3 klub lainnya di zona degradasi masih memiliki peluang untuk bisa keluar dari sana asalkan bisa memberikan kemampuan maksimalnya dalam merebut beberapa poin kemenangan di laga yang tersisa. Atalanta dengan perolehan 26 poin hanya berselisih 5 poin dengan 2 klub papan terbawah lainnya yaitu Cesena dan Cagliari yang keduanya hanya mampu mengoleksi 21 poin. Sementara itu 5 klub di peringkat 11 hingga 16 juga hanya memiliki selisih poin yang tidak banyak dengan Atalanta yang berada di peringkat ke-17, rata-rata mereka hanya berselisih 5 hingga 9 poin. Dengan demikian pertarungan masih akan sengit selama beberapa pekan ke depan, baik itu di papan atas maupun di papan bawah. Kita lihat saja nanti bagaimana akhir dari musim kompetisi 2014/2015 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun