Kompas -- Selain berhasil mencetak beberapa ragam makanan khas seperti lumpia, Semarang juga menghasilkan kopi dengan aroma dan citarasa uniknya lewat Kopi Banaran. Kopi Banaran merupakan jenis kopi robusta yang dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) dari perkebunan Getas Afdeling Assinan di Jalan Raya Semarang-Solo, Bawen, Kabupaten Semarang. Kualitas dan kenikmatan Kopi Banaran menjadikan hampir semua dari komoditasnya diekspor ke luar negeri seperti Italia, Amerika Serikat, Jepang dan China.
Perkebunan yang berada di ketinggian sekitar 480-600 meter diatas permukaan laut ini, menghasilkan biji kopi robusta yang berkualitas tinggi. Aroma biji kopi lokal Indonesia ini mampu memikat hati para penikmat kopi di dalam maupun luar negeri.
Setiap harinya, perkebunan di Banaran Coffee memproduksi 150 kg Green Bean yang siap pakai menjadi kopi bubuk. Kopi bubuk tersebut kemudian dijual di sejumlah resto atau pusat perbelanjaan.
"Kopi bubuk ini sudah sering dikirim ke Italia dan Amerika Serikat, sedangkan disini hanya disisakan beberapa saja untuk buah tangan para pengunjung," jelas local guide Mardiono saat menemani tim JadiPergi menjelajahi Kampoeng Kopi Banaran beberapa waktu lalu.
Assistant Manager Operasional Banaran Coffee, Aditya Yoga Kusuma juga menambahkan rata-rata setiap satu pohon kopi disini usianya sekitar 60 tahun. Tim pengelola selalu diminta untuk terus merawat dan menjaga kualitas biji kopi robusta guna mendapatkan hasil yang maksimal. Perawatan dimulai pada saat pemberian pupuk kandang usai memanen. Dilanjutkan setelah berusia tiga bulan, pohon kopi siap diberikan pupuk area. Kemudian, di tiga bulan berikutnya Kopi Banaran sudah siap panen.
Perkebunan Getas akan memanen setahun sekali di Bulan Agustus. Usia memanen, biji kopi terbaik incaran dunia ini langsung dibawa ke Pabrik Kopi Banaran di Desa Gemawang, Jambu, Kabupaten Semarang.
Pabrik kopi ini awalnya terletak di Dusun Banaran. Ini adalah asal muasal dinamakan Kopi Banaran
Di pabrik Kopi Banaran, biji kopi terbaik dari perkebunan akan diolah dan dikemas kemudian diekspor ke berbagai mancanegara. Kopi Banaran sendiri dijual dalam kemasan 7 ram, 25 gram, 100 gram dan 250 gram. Ada pula Banaran Classing 200 gram, Banaran Premium 120 gram, Banaran Luwak 10 -- 100 gram. Sedangkan harganya berkisar antara Rp1.050 hingga Rp450.000 per kemasan.
Di lokasi wisata ini, selain aktifitas ngopi nya yang populer, bersantai bersama keluarga sambil menikmati hidangan restoran di sekitar kebun bisa dijadikan pilihan. Buat yang mau membawa oleh-oleh, ada banyak shop yang menawarkan kopi, pernak-pernik kopi hingga makanan ringan khas Semarang. Semua perjalanan ini kami kemas dalam bentuk open trip Semarang dengan harga bersahabat mulai dari Rp270.000 per orang untuk empat tujuan destinasi lainnya.
"Sebagai penikmat kopi, kualitas kopi ditentukan dari 60% pada saat di kebun, 30% saat diroasting dan sisanya 10% saat diseduh. Proses di kebun tersebut dominan terjadi di saat proses pascapanen. Bagaimana kopi diproses setelah dipanen akan memberikan efek dramatis kepada hasil akhirnya." tutup Mirza selaku EVP. JadiPergi.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H