Mohon tunggu...
JadiPergi
JadiPergi Mohon Tunggu... Editor - Wisata Libura Kamu
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Temukan inspirasi liburanmu di sini

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menjadi Saksi Eksotisme Golden Sunrise Bromo

23 Januari 2019   18:55 Diperbarui: 23 Januari 2019   20:23 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bromo berada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang masuk dalam 10 destinasi Bali Baru, destinasi yang menjadi prioritas Pemerintah. Lanskap Bromo memang telah populer bahkan di mata dunia. Tak aneh bila nantinya kamu melihat ada banyak turis-turis dari penjuru dunia berkeliaran saat mengunjungi wisata Bromo.

Popularitasnya ini bukan tanpa sebab, Bromo memiliki golden sunrise yang anggun dan menawan. Ditemani hamparan awan yang membuatmu serasa berada di negeri atas awan. Kamu harus saksikan sendiri untuk mengagumi kecantikannya. Nah, berikut ini spot-spot sunrise yang wajib kamu datangi.

Penanjakan 1

Kalau belum pernah ke Bromo, jangan lewatkan view point utama untuk menyaksikan Golden Sunrise ini. Dari spot ini, matahari akan muncul dengan latar Gunung Semeru dan tiga gunung di kawasan taman nasional ini yaitu Gunung Bromo, Gunung Batok, dan Gunung Kursi. Awan-awan pun tampak menyelimuti pegunungan itu seperti membentuk sebuah kaldera. Dipadu dengan rona keemasan, sungguh memikatmu untuk kembali.

Untuk menuju kesini, dimulai dari Teras Bromo di Desa Ngadiwono, Tosari, Pasuruan menggunakan jeep atau hartop. Sebaiknya sewa jeep atau hartop ini jauh-jauh hari. Harganya Rp 750ribu-1juta dengan kapasitas mencapai 6 orang. Karena perjalanan untuk ke Penanjakan 1 ini memakan waktu sekitar 45 menit, usahakan maksimal berangkat dari sini pukul 3 pagi agar tak ketinggalan momen.

Jalanan menuju view point ini beraspal dan kelok-kelok seperti layaknya jalanan di pegunungan. Di perjalanan, kamu akan melewati beberapa view point lainnya untuk menikmati sunrise. Ada Bukit Kingkong dan Bukit Cinta yang hanya berjarak beberapa ratus meter. Ketika mendekati check point, di sisi jalan terdapat warung yang berjejer yang menjajakan camilan, minuman hangat, dan aneka souvenir. Sederet fasilitas juga tersedia di sini, seperti penginapan, toilet umum, mushola, dan lain sebagainya. 

Sambil menunggu waktu sunrise tiba, kamu juga bisa sekedar menghangatkan tubuh dengan menyeruput segelas kopi di warung-warung itu. Puas menghangatkan badan, kamu harus segera menaiki puluhan anak tangga untuk sampai di Penanjakan 1 agar dapat memilih tempat terbaik menyaksikan salah satu sunrise terbaik di dunia ini. View point Penanjakan 1 ini bentuknya setengah lingkaran dan mirip tribun di stadion. Totalnya ada sepuluh tingkat. 

Nah, saking populernya spot ini, kamu harus berdesakan dengan wisatawan lain. Terlebih lagi saat weekend, siap-siap berdiri dulu di barisan paling depan sebelum matahari mulai menunjukkan sinarnya kalau nggak pengen pandanganmu terhalangi oleh kepala orang.

source: Ngalam.co
source: Ngalam.co
Bukit Kingkong

Orang Tengger menyebut bukit ini Kadaluh. Nama itu berarti harapan supaya wilayah ini diberi kesuburan. Sedangkan penamaan Bukit Kingkong karena ada bagian tebing dengan batu yang tampak menonjol yang menyerupai kepala kingkong dan cekungan di sekitarnya mirip bagian mata. Tinggi bukit ini 2600 mdpl dan jalur menuju puncak lebih menanjak jika dibandingkan dengan Bukit Cinta. Letak keduanya pun berdekatan. Jaraknya sekitar 2,5 kilometer dari Penanjakan 1. Jadi, bukit ini lebih dekat dengan Penanjakan 1 dibandingkan Bukit Cinta.

Pesona bukit ini tentu nggak kalah dengan Penanjakan 1 meski tingginya lebih rendah. Tiga gunung yang bisa dilihat dari Penanjakan 1 yaitu Gunung Bromo, Batok, dan Semeru pun bisa dilihat jauh lebih jelas dari view point ini. Sensasi negeri di atas awan pun juga bisa dirasakan di sini.

Dari Teras Bromo yang ada di Tosari, kamu hanya membutuhkan waktu 40 menit untuk sampai ke bukit ini. Setibanya di bukit ini, ada sederet warung yang dibuat dari bambu menjajakan panganan. Sama seperti di Penanjakan 1, kamu bisa mampir untuk menyesap teh jahe karena udara di sini sanggup membuatmu menggigil kedinginan.

Kemudian dilanjutkan dengan menyusuri jalan setapak menuju puncak bukit. Jalanan yang gelap ini akan membawamu pada sebuah tanah lapang di atas bukit setelah 200 meter. Tanah lapang itu dikelilingi oleh pagar yang terbuat dari beton untuk alasan keamanan. Sekitar pukul setengah lima pagi, semburat jingga akan mulai bermunculan menyambut kedatanganmu.

Dibandingkan dengan Penanjakan 1, bukit ini memang jauh lebih sepi sehingga nggak perlu berdesakan. Kalau kesini, kamu tak perlu berebut untuk dapat tempat. Para wisatawan yang datang kesini pun biasanya yang memulai start dari Malang atau Probolinggo agar nggak ketinggalan sunrise. Mereka baru ke Penanjakan 1 selepas dari bukit ini.

source: JadiPergi
source: JadiPergi
Bukit Cinta

Ingin mencari tempat melihat sunrise di Bromo yang penuh romansa, datang saja ke Bukit Cinta. Oleh warga sekitar tempat ini disebut Lemah Pasar dan digunakan untuk upacara adat. Alasan dibalik nama Bukit Cinta sendiri karena dulu pernah ada yang menemukan belahan hatinya di sini, yaitu Joko Seger dan Roro Anteng. Kemudian mereka datang kembali sebagai pasangan suami-istri dan memberi nama bukit ini sebagai bukit cinta atau yang sering disebut Love Hills.

Ada juga mitos yang beredar kalau ada satu nama yang kamu pikirkan terus mulai menanjak hingga sampai puncak, dialah jodohmu. Kalau lagi jomblo, coba saja ke bukit ini. Siapa tahu kamu bisa nemu jodoh atau orang yang kamu idam-idamkan bisa jadi jodohmu, kan? 

Letak bukit ini tak jauh dari Penanjakan 1, yaitu hanya lima kilometer. Ketika sunrise, tak kalah cantik dengan Penanjakan 1, tampak lautan awan di hadapanmu seolah kamu berada dalam negeri di atas awan. Gunung Batok yang juga ada di kawan taman nasional, mencuat dari balik awan-awan itu.

Untuk menuju ke puncak Bukit Cinta, kamu perlu berjalan menanjak setelah memarkirkan jeep di sekitar kaki bukit. Siapkan dirimu untuk menghadapi ratusan anak tangga yang ada di depan mata. Tapi setelah sampai di atas, perjuanganmu seperti terbayar. Sebab tak hanya ketika sunrise saja, pemandangan disini bahkan jauh lebih memikat lepas matahari terbit. Orang-orang pun yang biasanya datang kesini adalah mereka yang telat memburu sunrise atau bahkan pasca turun dari melihat matahari terbit di Penanjakan 1.

Sejumlah gunung lain juga dapat disaksikan disini dengan birunya langit setelah matahari meninggi. Berikut lautan pasir yang menghampar di depan mata. Tampak kawah Bromo menyembul dibalik Gunung Batok. Di belakangnya, Gunung Semeru seolah hadir sebagai latar. Sedangkan ketika membalikkan badan, Gunung Penanggungan dan Gunung Arjuno akan tampil memanjakan mata.

 

source: Kompas
source: Kompas
Bukit Mentigen

Kalau nggak pengen naik jeep, kamu bisa menikmati sunrise dari spot ini. Tempatnya nggak jauh dari pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yaitu di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Sukapura, Probolinggo. Makanya, bukit ini biasanya didatangi mereka-mereka yang hanya memburu sunrise saja. Cukup berjalan kaki atau trekking selama 20 menit dari gapura bertuliskan "Selamat Datang di Obyek Wisata Seruni" untuk mencapai titik pengamatan. Selain itu, kamu bisa menggunakan jasa ojek yang kisaran harganya Rp 50ribu untuk bolak-balik dari lapangan parkir Bukit Mentigen atau Rp 75ribu bolak-balik dari Cemoro Lawang.

Suasana di bukit ini pun masih sangat alami dengan jalanan setapak dan aneka pakis serta cantigi hidup di sisi-sisinya. Ketika sampai di puncak, pandangan matamu akan sejajar dengan Gunung Bromo dan Gunung Batok. Meski nggak setinggi Penanjakan, dari bukit ini kamu bisa melihat sunrise dengan hamparan awan serta lautan pasir di Kaldera Tengger. 

source: Limakaki
source: Limakaki

Puncak B29 dan B30

Dua wisata Bromo ini memang sedang hits. Jarak keduanya pun berdekatan, jadi lepas menikmati sunrise di B29, kamu bisa lanjut ke B30. Penamaan keduanya pun sebenarnya berdasarkan tingginya, B29 yang secara administratif terletak di kabupaten Lumajang memiliki tinggi 2900mdpl sedangka B30 yang masuk kabupaten Probolinggo tingginya 3000mdpl.

Kalau dari pusat kota Surabaya dan Malang, kamu butuh menaiki kendaraan pribadi karena tak ada transportasi umum untuk menuju ke sana. Setelah sampai di pintu gerbang bertuliskan Kawasan Wisata Negeri di Atas Awan, kamu yang mengendarai mobil atau sejenisnya harus berganti ojek karena jalanan yang sangat menanjak. Meskipun sepanjang jalan berasa uji nyali dengan jalanan yang berbatu dan tanah yang licin ketika hujan, kamu akan dimanjakan dengan awan menggulung dan keseluruhan Taman Nasional Tengger Semeru.

Nah, kalau ingin merasakan eksotisme matahari terbit di Bromo, kabar bahagianya kamu bisa ke sana bareng JadiPergi. Tinggal buka situs JadiPergi atau pasang aplikasinya di gawai kamu sekarang juga!

JadiPergi, Inspirasi Liburanmu.

Contact Information:

Instagram: @jadipergi
Whatsapp: 082228866759
Line: @jadipergi.com
Website: Jadipergi.com
Delta Raya Utara Kav 49-51 Deltasari Baru
Waru, Sidoarjo, Jawa Timur

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun