Mohon tunggu...
Rizky Kurnia Rahman
Rizky Kurnia Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka sekali menulis pakai jempol. Blog pribadi, https://rizkykurniarahman.com

Lahir di Jogja, sekarang tinggal di Sulawesi Tenggara. Merantau, euy!

Selanjutnya

Tutup

Parenting

"Rencananya Mau Cerai Kapan, Nih?"

2 Februari 2024   09:34 Diperbarui: 2 Februari 2024   09:37 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau para artis sudah terbiasa bercerai, bahkan merencanakan cerainya kapan setelah menikah, itu wajar-wajar saja. Sebabnya, mereka punya uang dan mudah saja membayar biaya perceraian. Sidang dan segala macamnya. Sementara, orang biasa, kalangan menengah kesamping, maupun menengah kebawah, akan sangat sulit untuk mencontoh para artis tersebut. Ketika mau bercerai, mereka akan berpikir ulang, karena menyangkut masalah uang. 

Namun, yang pasti, bercerai itu memang bisa dilakukan andaikata sudah tidak ada jalan lagi, sudah tidak ada harapan lagi. Akan tetapi, coba deh berpikir ulang dan terus berpikir ulang. Cerai ini menjadi akhir dari sebuah pernikahan, tetapi yang lebih jelas dari itu adalah cerai menjadi simbol kebahagiaan tertinggi dari si penyesat manusia, Iblis laknatullah. Kalau cuma menggoda orang salat, membuat orang mabuk miras, membuat orang merokok, itu masih godaan kecil dan dianggap ecek-ecek oleh Iblis. Namun, ketika ada anggotanya yang berhasil memisahkan suami istri, maka itu yang paling disenangi Iblis. 

Nah, maukah kita terus menjadi penyenang Iblis? Apalagi menjadi penyenang untuk sesuatu yang paling dia senangi? Coba dipikir lagi dan terus dipikir lagi! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun