Mohon tunggu...
Rizky Kurnia Rahman
Rizky Kurnia Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka sekali menulis pakai jempol. Blog pribadi, https://rizkykurniarahman.com

Lahir di Jogja, sekarang tinggal di Sulawesi Tenggara. Merantau, euy!

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Doa Istri agar Suami Banyak Rezeki, tapi Kok Ditarik Lagi?

29 Juli 2023   08:47 Diperbarui: 29 Juli 2023   08:52 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wang, sinawang.

Begitulah yang sering muncul dalam pikiran kita. Selalu saja melihat orang lain lebih beruntung daripada kita. Dia punya mobil, kita kok cuma punya motor butut saja. Dia punya rumah mewah, sementara rumah kita kecil dan cuma punya dua pintu, yaitu: pintu masuk dan pintu WC! Dia punya uang miliaran di rekening bank, sedangkan kita sering merasa kehilangan uang, itupun yang hilang adalah uang monopoli. Jadi merasa sial betul ya?

Tiga Hal

Harta, kedudukan, dan wanita. Tiga hal itu yang menjadikan orang lain dipandang lebih beruntung tadi. Rumah mewah, mobil mewah, punya jabatan yang tinggi, serta punya istri yang luar biasa cantik, meskipun cuma satu saja sih. Hem, tidak berani juga toh menambah?

Apalagi di zaman sekarang alias jaman now. Pengaruh media sosial yang memang gencar memperlihatkan kekayaan orang lain. Bahkan, menonton konten orang spill rumah mewah, dibalas dengan membaca sholawat. Ini hubungannya apa ya? Dalilnya mana? Adakah contohnya dari para sahabat nabi radhiyallohu anhum melihat rumah megah, terus baca sholawat?

Tidak hanya rumah sih. Namun, juga konten tentang berlibur dengan menggunakan kapal pesiar. Itu viewnya sampai ratusan ribu. Yang like juga ribuan. Ditambah dengan yang share serta save. Menarik sekali melihat kapal pesiar sebesar itu. 

Padahal, yang tidak banyak diketahui, kapal pesiar itu menjadikan semua peralatan makan dan minum dicuci satu tempat. Nyatanya, menu makanan di kapal pesiar tidak semuanya halal. Ada daging babi dan makanan lain yang tidak sesuai syariat Islam. Nah, kalau dicucinya dijadikan satu semua, kira-kira yang muslim masih mau makan di situ?

Mengharapkan

Meskipun orang lain bisa bergelimang harta dan kekayaan sedemikian rupa, tetap intinya di keluarga sendiri. Harapan itu ada di pundak suami atau ayah sebagai kepala keluarga. Sudah begitu dari dulu, bahwa suami menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terhadap kehidupan istri dan anak-anaknya. Suami mencukupi kebutuhan istri dan anak-anak, mensejahterakan mereka, bahkan yang lebih jauh adalah menyelamatkan mereka dari api neraka. 

Seiring dengan tugas berat yang diemban suami, terselip doa dari si istri. Ketika suami mau keluar rumah, saat berada di luar tempat tinggalnya dalam rangka mencari nafkah, istri memanjatkan doa kepada Allah. Mengharapkan agar suami mendapatkan banyak rezeki, tidak hanya banyak, tetapi juga berkah dong. 

Sebuah Status Facebook

Namun, saya kaget ketika membaca salah satu postingan di Facebook. Ceritanya, itu seorang istri yang berharap dan berdoa agar suaminya banyak rezeki. Akan tetapi, dia menulis juga di situ jika suaminya sudah banyak rezeki, sudah punya banyak uang, ujung-ujungnya menikah lagi. Akhirnya, dia memilih untuk suaminya jadi miskin saja, deh, agar tidak menikah lagi. 

Membaca status itu, saya tertawa sendiri. Begitu juga orang lain yang membacanya melalui emoticon tertawa. Sebuah status yang di satu sisi ada benarnya, meskipun terlihat konyol. Awalnya menginginkan agar suaminya kaya, tetapi takut juga jika sudah kaya, terus menikah lagi. 

Hal itu memang terjadi lho! Dan, sempat viral di media sosial beberapa waktu yang lalu. Seorang internet marketer yang memulai bisnisnya dari bawah, bahkan dalam kondisi penyakit langka, punya istri yang sabar dan setia menemani, kini ketika sudah kaya dan berhasil, eh, si suami menikah lagi. Istri pertamanya pun minta cerai. 

Begitulah tantangan bagi suami maupun istri. Begitulah ujiannya. Istri diuji ketika suaminya miskin dan tidak punya apa-apa. Masih mau tidak itu si istri membersamai suaminya? Apakah si istri minta cerai? Menggugat ke pengadilan minta pisah?

Kalau suami, diuji ketika sudah punya harta banyak. Apakah dia menggunakannya untuk yang negatif atau yang dilakukan internet marketer tersebut, menikah lagi karena sudah punya uang banyak?

Sebenarnya, saya juga berpikir dan bertanya-tanya, jika memang suaminya kaya, uang melimpah, bisa adil dan akhlaknya baik, mengapa dihalangi ketika dia mau berpoligami ya? Padahal, istri pertamanya juga dicukupi nafkah lahir dan batinnya. Terus, mengapa justru minta pisah? Minta cerai saja? Sekarang ketika perempuan tersebut sudah jadi janda muda, berjualan juga demi mencukupi kebutuhan perutnya dan dua anaknya. 

Bagaimana menurut kamu? Doa agar suami banyak rezeki, banyak uang, tetapi ditarik lagi karena takut suami menikah lagi. Maunya suaminya miskin lagi saja. Setuju? Atau ada pendapatmu yang lain? Coba di kolom komentar yuk! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun