Padahal saya tidak meminta, namun begitulah kasih sayang seorang ibu, selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Rasanya memang luar biasa nikmat teh tersebut. Hangat-hangat kuku. Namun, kuku saya tidak perlu dicelupkan ke teh itu, lah.Â
Sensasi Segar Ketika Buka Puasa
Minuman manis dan dingin dianggap sangat cocok untuk disantap saat berbuka puasa, apalagi saat siang harinya, cuaca panas. Itu memang banyak dilakukan orang.Â
Saya pun berkali-kali seperti itu. Membeli es buah, es teler, es pisang ijo, pokoknya es yang dingin-dingin, lah. Lho, adakah es yang panas?Â
Memang segar sih, terasa nyess dingin di mulut, rasa haus langsung hilang seketika, tetapi setelah itu perut jadi kurang nyaman. Bahkan, sempat pula ada pusing sedikit. Pada momen berikutnya, setelah salat Maghrib, masih terasa tidak nyaman. Waduh, kok jadi begini?Â
Beda halnya kalau berbuka dengan minuman yang hangat, bahkan panas sedikit. Saya meminum teh yang masih agak panas sampai berkeringat. Rupanya, segar luar biasa setelah itu.Â
Perut juga jadi enak dibawa, ya iyalah, masa ditinggal? Akhirnya saya putuskan untuk merutinkan berbuka dengan minuman manis hangat berupa teh bikinan sendiri atau dibikinkan istri, kecuali buka puasa bersama di masjid yang seringnya es buah yang dingin itu.Â
Gaya Hidup
Kalau memang tidak bisa menghindari gula sama sekali, berarti yang dibatasi adalah takarannya. Misalnya seperti saya, maksimal dua sendok teh atau dua sendok makan juga bisa.Â
Menurut teman saya yang punya bisnis produk herbal, gula itu adalah makanan favorit bagi sel kanker. Jadi, kalau ingin menumbuhkan banyak sel kanker, maka silakan mengonsumsi banyak gula. Namun, tentunya di antara kita tidak mau seperti itu bukan?
Saat kita bersama teman, bisa saja kita dihadapkan dengan gaya hidup mereka. Salah satunya adalah nongkrong di kafe, booth, restoran, atau tempat sejenis yang menawarkan makanan dan minuman super manis, tinggi kandungan gula.Â
Berbagai merek perusahaan memang bercokol dalam pikiran kita. Ada yang menjual teh, kopi, boba, dan minuman jenis lain, pokoknya ketika minum manis sekali.Â
Namanya sih memang minuman kekinian, tetapi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa harus berorientasi kekinian dan bukan kedepanan? Lebih jelas lagi, mengapa cuma memikirkan masa kini dan bukan masa depan?Â