Mohon tunggu...
Jadid Hasan
Jadid Hasan Mohon Tunggu... Administrasi - Saya suka membahas Tuhan dan Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kalau tidak tau ragu atau kurang jelas dengan tulisan saya bisa tanya ke ustad /guru / dosen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanggapi Fenomena Murtadin dan Mualaf

10 November 2022   20:04 Diperbarui: 10 November 2022   20:09 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menanggapi fenomena murtadin dan muallaf

Banyak orang ramai ramai pindah agama....
Entah muallaf atau murtad....

Mau itu agama Islam Katolik Hindu Budha Yahudi Kristen Konghucu Atheis Agnostik....meski orangnya gonta ganti agama....

Kristen jadi Islam
Islam jadi Kristen
NU jadi wahabi
Wahabi jadi Nu

Tidak mengubah kodrad manusia yang....
Setiap harinya
Makan minum...kencing berak.....
Bisa sakit bisa mati......
Bisa terkena musibah.....
Hidup di atas bumi...dibawah langit....
Kadang ketawa kadang menangis...
Kadang dapat kebaikan kadang dapat keburukan...
Kadang mujur kadang malang
Merasakan pagi dan malam...
Hujan dan musim musim....

Dan siapa Tuhan yang ciptakan itu semua?...
Tuhan yang satu dan sama....

Kalo didunia ini ada Tuhan dan agama yang bisa buat saya tidak kena musibah...tidak sakit tidak mati...
Bahagia tiap hari.....tidak tua.....
Semakin hari semakin ganteng....

Maka saya ikuti Tuhan dan agama tadi....

Tapi tidak ada agama dan tuhan seperti itu didunia ini.....

Tapi Tuhan agama Islam menjanjikan siapa yang masuk surga diakhirat...
Bukan didunia...maka dia tidak akan tua tidak mati....tidak sakit...hidup kekal....bahagia terus...makan minum yang enak enak...tidak kencing dan tidak berak.....badan nya wangi.....

Apa benar klo masuk surga seperti itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun