Mohon tunggu...
Jadid Al Baity
Jadid Al Baity Mohon Tunggu... Teknisi - Belajar itu penting..
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya suka belajar ilmu agama dan ilmu dunia modern

Selanjutnya

Tutup

Money

Tanyakan kepada Penjajah Apa Potensi Alam dan Kekayaan Indonesia?

20 Maret 2021   06:57 Diperbarui: 20 Maret 2021   07:01 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanyakan kepada Penjajah Apa potensi alam dan kekayaan Indonesia?

Kemudian manfaatkan potensi itu.....

Dulu indonesia waktu dijajah belanda dan inggris... diterapkan culture stelsel... atau tanam paksa......setiap warga indonesia ditiap rumahnya dan ladangnya menanam pohon sayur ,buah buahan dan rempah rempah...

Karena belanda tau Indonesia tanahnya subur dan potensi indonesia dibidang agraris... yaitu pertanian dan perkebunan.....

Jika potensi itu tak dimanfaatkan sayang sekali...

Sebenarnya pemerintah bisa menyulap... indonesia menjadi negara penghasil dan pengekspor sayur dan buah dan rempah terbesar didunia...kalo mereka mau...dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan pekebun...... dan diterapkan sistem tanam paksa... itu untuk kebaikan rakyat sendiri juga pemerintah negeri...... yang hasilnya kembali kepada pemerintah dan rakyat.....

Sistem tanam paksa yang dilakukan belanda terhadap indonesia sudah tepat.... tapi sayangnya belanda adalah penjajah bukan pribumi.....

Karena dengan sistem tanam paksa potensi alam indonesia termanfaatkan dengan optimal.... itu untuk kebaikan pemerintah dan rakyat... juga dengan menjadikan indonesia...penghasil sayur buah dan rempah terbesar sedunia... alam tidak rusak dan tetap lestari...... terpelihara........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun