Mohon tunggu...
Jadid HabibillahAl
Jadid HabibillahAl Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa manajemen di Universitas Ahmad Dahlan

Menuangkan isi pikiran dan berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beban Gen Z dalam Mempersiapkan Indonesia Emas

10 Desember 2023   16:16 Diperbarui: 10 Desember 2023   16:16 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia menempati urutan empat dari negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Seperti dilansir dari US Census Bureau (2023) Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 279 juta, di bawah China, India, dan Amerika Serikat. Hal ini membawa dua sisi dampak bagi Indonesia. Di satu sisi, banyaknya jumlah penduduk membawa dampak negatif seperti meluasnya angka pengangguran, kriminalitas, kerusakan lingkungan, menurunnya kualitas hidup, dan masalah-masalah lainnya. Hasil penelitian dari Christiani, Tedjo, & Martono (2014) menunjukkan bahwa semakin padat penduduk suatu wilayah maka kualitas hidup akan menurun. Hal ini disebabkan karena persaingan mendapatkan fasilitas hidup seperti pendidikan, akses kesehatan, tempat tinggal, dan pekerjaan semakin meningkat. 

Di sisi lain tingginya jumlah penduduk Indonesia dapat membawa dampak yang positif. Banyaknya penduduk Indonesia dengan jumlah usia produktif yang lebih dominan berpotensi mengangkat perekonomian Indonesia. Fenomena ini disebut dengan bonus demografi, menurut Badan Pusat Statistik (2023) puncaknya terjadi pada tahun 2020-2035. Hasil sensus penduduk yang dilakukan BPS, dilansir dari Pemerintah Kota Sukabumi (2021) bahwa presentase penduduk usia produktif Indonesia mencapai angka 70,72% dengan Gen Z menempati urutan pertama yaitu 27,94%. Artinya pada tahun 2045, tepat seratus tahun Indonesia merdeka, Gen Z akan memegang kendali bagaimana arah pembangunan Indonesia akan berjalan di masa tersebut. 

https://www.bps.go.id/id (Badan Pusat Statistik)
https://www.bps.go.id/id (Badan Pusat Statistik)

Namun fenomena ini juga perlu ditindaklanjuti agar dapat memaksimalkan dampak positifnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas SDM. Salah satu yang ingin disoroti penulis kali ini adalah tingkat integritas moral. Sebagai generasi yang akan memimpin di masa Indonesia emas, Gen Z mempunyai tugas yang tidak mudah yaitu memperbaiki integritas moral. Bisa kita lihat fenomena korupsi yang seolah telah mengakar dan menjadi budaya, tidak hanya di pemerintahan tingkat atas, bahkan di tingkat desa dan tingkat di bawahnya. Apabila dilihat dari peringkat perolehan GDP dunia berdasarkan Worldometer (2022) Indonesia menempati urutan 16 di atas Swiss yang berada di peringkat 20. Namun apabila melihat peringkat pada kasus korupsi, Swiss jauh di bawah Indonesia. Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena pendapatan yang besar sebuah negara tidak bisa dimaksimalkan hanya karena kasus korupsi. 

Selanjutnya ada lagi hal yang perlu diperbaiki dari sisi Gen Z. Pada penelitian yang dilakukan oleh O'Connor, Becker, & Fewste (2018) yang dikutip oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (2021) ditemukan bahwa Gen Z memiliki toleransi terhadap ambiguitas lingkungan yang lebih rendah daripada generasi yang lebih tua.  Hal ini perlu diperbaiki pada mayoritas pribadi Gen Z untuk menghadapi situasi dunia yang sangat cepat berubah ditambah lagi dengan masa revolusi industri 4.0 yang membuat dinamika kehidupan dunia berganti lebih cepat dari sebelumnya. 

Namun kembali lagi, Gen Z adalah generasi yang dapat menggunakan teknologi informasi dengan sangat baik di sendi kehidupan mereka. Sejak kecil mereka telah bercengkrama dengan teknologi informasi seperti media sosial. Hal ini membuat mereka memiliki pribadi yang peka terhadap dunia, mudah berhubungan dengan orang lain, dan memiliki global mindset. Gen Z harus peka terhadap potensi dan sumber daya yang mereka miliki. Kepekaan mereka terhadap potensi yang ada pada pribadi menjadi senjata utama dalam memperbaiki masalah yang ada pada generasi terdahulu mereka dan masalah yang ada pada diri mereka sendiri, dalam hal ini adalah integritas moral dan toleransi terhadap ambiguitas. 

Freepik.com
Freepik.com

Jadi, mari kita sebagai Gen Z untuk dapat menggunakan teknologi informasi dengan sebaik-baiknya. Sadari dan maksimalkan potensi yang kita miliki untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Saatnya kita membuktikan bahwa tanggung jawab kesuksesan Indonesia emas berada di pundak yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun