Mohon tunggu...
YAKOB ARFIN
YAKOB ARFIN Mohon Tunggu... Buruh - GOD LOVES TO USE WHO ARE WILLING, NOT NECESSARILY THE CAPABLE

Addicted by Simon Reeve which experts conflict resolution documentary with his journey around the Carribean

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gugurkan 'Selaput Stigma' di Kaki Gunung Kawi

2 September 2015   15:49 Diperbarui: 28 Desember 2015   21:24 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengetahui penjelasan ini saya menjadi sedikit paham, bahwa pembunuh nomor wahid rekan penderita penyakit ini ialah merosotnya semangat hidup dan gambar dirinya.

Tentu merosotnya semangat hidup itu dipengaruhi oleh cara pandang si penderita terhadap dirinya serta lemahnya kemampuan menghadapi ketakutannya akan penilaian masyarakat.

“Ya karena takut dikucilkan. Banyak teman-teman yang memilih tak berobat dan berdiam diri di rumah karena takut,” ujar Mbak Min dalam salah satu segmen wawancara dengan stasiun televisi yang memuat dukungan Mbak Min terhadap penutupan lokalisasi Doli di Surabaya, beberapa saat lalu.

 

Sosialisasi Kesehatan dan Meminimalisir Stigma di Level Petani

Meski kontribusi pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan AIDS masih terbatas, menurut data Center for Health Policy  and Management (CHPM) Fakultas Kedokteran UGM, yakni sekitar 14 % pada tahun 2014, menurut hemat saya sudah cukup baik.

Jika dicermati lebih lanjut dari cerita yang disampaikan Lik Mar, bahwa sosialisasi kesehatan, khususnya terkait cara penanggulangan dan mengenali gejala awal penyakit ini, sudah dilakukan oleh dinas kesehatan setempat bahkan hingga ke aras petani.

Tak hanya itu, upaya pemerintah untuk memberikan pemahaman dan meminimalisir stigma terhadap masyarakat sudah dilakoni sebagaimana diakui Lik Mar dan kawan-kawannya yang mendapat arahan langsung di tengah kesibukannya sebagai buruh tani.

Hal ini dirasa penting, mengingat gaya hidup masyarakat pedesaan yang masih guyub dan sering ngumpul bersama untuk sekedar ngopi dan berbagi cerita, menjadi sarana yang cukup efektif untuk menanggulangi stigma.

Apabila keguyuban ini pada waktu mendatang berevolusi menjadi sarana untuk memberikan motivasi dan membangun kepekaan sosial bagi para penderita penyakit ini (dengan cara memberikan dukungan semangat dan menerima kondisi pasien), kualitas hidup mereka tentu dapat menjadi lebih baik dan berpengharapan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun