[caption id="attachment_102943" align="aligncenter" width="480" caption="Foto Kapal USNS Mercy saat diambil dari udara melalui Helikopter Sky Hawk milik US NAVY (Foto Beritamanado)"][/caption]
Kehadiran rumah sakit terapung USNS Mercy di Teluk Manado, mulai terasa manfaatnya bagi warga di Manado. Setidaknya, tim relawan asal Amerika Serikat ini bersedia melatih tim SAR di Sulawesi Utara (Sulut) dalam mengantisipasi datangnya bencana alam.
Penyelenggaraan Pacific Partnership pada 1-15 Juni 2012 ini, menjangkau tiga kabupaten kepulauan Sulut, yakni Kabupaten Sitaro, Sangihe dan Kabupaten Talaud. Dalam pelatihan penanggulangan bencana ini, Tim SAR Indonesia akan melakukan keseragaman standar operasional prosedur dalam penanganan bencana.
Pelaksanaan Pacific Partnership di Manado merupakan kelanjutan dari pelaksanaan Asean Regional Forum Disaster Relief Exercises (ARF-DiRex), pada Maret tahun lalu. ARF-Direx lebih pada soal pelatihan penanggulangan bencana. Sedangkan Pacific Partnership yang menghadirkan USNS Mercy berkaitan dengan bagaimana melakukan rehabilitasi bencana.
Kapal rumah sakit terbesar milik Angkatan Laut Amerika ini berhasil melakukan misi kemanusiaan dengan pelayanan kesehatan secara gratis bagi warga Sulut melalui iven Pasific Patnership 2012. Dalam misi ini USNS Mercy berhasil melakukan operasi bagi 150 warga Sulut di atas kapal USNS Mercy tersebut. Pengoperasian dan pembedahan diatas kapal berlangsung sukses.
Beberapa hari ke depan, USNS Mercy melakukan perjalanan berikutnya menuju Kabupaten Talaud untuk melakukan operasi dan pengobatan di atas kapal. Sebelum kembali berlabuh ke Teluk Manado, USNS Mercy akan transit di Kabupaten Sitaro untuk menggelar beberapa kegiatan, diantaranya bakti sosial, pembangunan rumah tahan gempah bagi warga tersebut dan kegiata pelayanan kesehatan lainnya.
Dalam operasi di atas kapal USNS Mercy antara lain operasi bibir sumbing, katarak, hernia, luka bakar dan penyakit lainnya. Selain pengobatan gratis, ada juga kegiatan berupa pemberian vaksin untuk ternak yang akan dilakukan tim dokter hewan Amerika Serikat.
Salah satu yang menarik perhatian warga Manado adalah adanya satu-satunya personil kapal USNS Mercy keturunan Indonesia. Dari 1. 215 personil ditambah dengan 58 personil yang bukan penugasan dalam kapal tersebut, ternyata ada satu personil USNS Mercy yang berasal dari Indonesia.
Adalah AM (Sersan Satu) Manuel Iskandar, mengaku sudah 20 tahun tinggal di AS. Ia mengaku senang datang kembali ke Indonesia dan sangat rindu dengan makanan Indonesia khususnya masakan Manado yang terkenal pedas dan lezat.
[caption id="attachment_101966" align="aligncenter" width="480" caption="AM (Sersan Satu) Manuel Iskandar, satu-satunya awak Kapal USNS Mercy keturuana Indonesia. (Foto BeritaManado)"][/caption]
Salam Kompasiana!
Jackson Kumaat on :
|Â My Blog |Â Kompasiana |Â Website |Â Facebook |Â Twitter |Â Posterous |Â Company|Â Politics |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H