Mohon tunggu...
Jackson Kumaat
Jackson Kumaat Mohon Tunggu... -

"Politisi muda yang selalu berharap adanya perbaikan hidup bangsa dan negara yang lebih baik dan benar melalui tulisan-tulisan, sehingga Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan negara yang dihormati"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Krisis Ekonomi AS: Indonesia Bisa Mengganti Peran AS di Dunia

10 Agustus 2011   03:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:56 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="506" caption="Ilustrasi utang AS (Foto:Reuters)"][/caption]

Di tengah-tengah krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat (AS), Jepang, Inggris dan negara-negara lainnya, ternyata Indonesia menjadi pusat perhatian. Negeri ini tampak bercahaya, di tengah kesuraman ekonomi global yang sedang terjadi.

Sebut saja pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 6 %, reputasi yang baik di mata dunia internasional serta telah menjadi negara yang mempunyai visi jelas di 2030. Dan kini, negeri ini masuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi besar dunia.

Apa kuncinya?

Saya pikir, itu semua adalah hasil kerja keras Pak Beye sejak 2004 bersama ‘the dream team’ di bidang ekonomi. Aksi tim ekonomi Pak Beye yang berusaha mengurangi rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB), menurut saya merupakan tindakan yang cemerlang. Bersama Pak Boediono dan Bu Sri Mulyani Indrawati (SMI) di awal-awal periode pertama Pak Beye, mereka bekerja keras untuk menurunkan rasio utang, menjaga kebijakan fiscal, serta kebijakan tentang pinjaman sangat dijaga, sehingga sekarang Indonesia mempunyai rasio utang terhadap PDB hanya sebesar 26 %.

Coba kita bandingkan Indonesia dengan negara super power AS. Saya ingin megulas sedikit tentang utang Amerika sekarang yang kini berjumlah US$ 16,7 trilliun, akhirnya telah membuat AS menjadi defisit dan sangat kewalahan. Katakanlah sudah lebih besar pasak daripada tiang. Sehingga sekarang amerika sdg mendapat resesi ekonomi terberat yang pernah mereka hadapi. Sehingga, baru-baru saja lembaga internasional Standard and Poor's sudah menurunkan peringkat utang AS menjadi AA+. Dan diramalkan, pemulihan ekonomi amerika serikat menjadi makin sulit, karena ada potensi resesi ganda dengan defisit fiskal lebih besar.

Jika melihat sejarah, utang AS dimulai dari tahun 1791 dengan nilai utang sebesar US$ 75 juta, kemudian di tahun 1863 AS sudah punya utang US$ 2,7 miliar. Di tahun 1950 AS sudah memilik utang US$ 260 milliar. Utang tersebut justru tak pernah turun, bahkan berlanjut menjadi US$ 909 milyar di 1980 dan menjadi US$ 3,4 trilyun di thn 2000. Dan sekarang telah menjadi US$ 16,7 trilyun di 2011. Fantastis sekali!

Demikian juga rasio utang terhadap PDB telah menjadi 98,5 %, atau hampir 100 % terhadap PDB. Jadi untuk bayi yang baru lahir di seluruh wilayah AS, maka langsung menanggung utang sebesar US$ 47 ribu. Inilah fakta yang sedang terjadi di AS. Hingga kini, mereka sedang berjibaku menghadapi resesi ekonomi terhebat, entah sampai kapan.

Demikan juga dengan negara-negara di Eropa termasuk Inggris, yang sedang bingung bagaimana menghadapi utang. Tetapi yang paling menonjol adalah Yunani, karena menjadi negara ‘gagal’ yang harus di-bailout. Rasio utang mereka terhdap PDB sebesar 117 %. Ada lagi Italia sebesar 100 persen, kemudian Irlandia 85 %, Portugal 80 % dan Spanyol 51 %.

Kini kembali ke Tanah Air. Indonesia bisa dibilang beruntung, karena adanya kebijakan ekonomi yang ketat, termasuk kebijakan fiskal oleh tim ekonomi pimpinan Pak Beye. Sekarang ini, Indonesia menjadi negara yg memiliki fundamental ekonomi yang kuat dengan pertumbuhan ekonomi stabil di atas 6 % setahun, sedangkan rasio utang terhadap PDB yang ‘hanya’ 26 %.

Terlepas dengan segala persoalan dalam negeri, seperti pemerataan pembangunan yang masih terfokus di Pulau Jawa, tapi bisa saya simpulkan, bahwa Indonesia telah menjadi bintang primadona yang bersinar terang di tengah kesuraman ekonomi global saat ini.

Mudah-mudahan Indonesia yang saat ini berperan sebagai Ketua ASEAN, bisa merebut momentum ini. Kawasan ASEAN sudah menjadi pusat penggerak ekonomi baru dunia. Ini era kebangkitan asia, era kebangkitan ASEAN dan era kebangkitan Indonesia.

Terahir, saya menyampaikan selamat untuk para menteri ekonomi ASEAN, yang hari ini sedang melakukan pertemuan di Manado Sulawesi Utara (Sulut). Semoga Anda bisa menunjukan kepada negara-negara yang mulai meredup termasuk AS, bahwa Indonesia-lah pusat terang dunia. Dan bagi saya, Sulut ini adalah pintu gerbang untuk perdagangan di kawasan Asia Pasifik . Saya juga percaya, Sulut akan mampu memainkan peran penting sebagai bagian dari Indonesia, yang telah bersinar menjadi terang di tengah kesuraman ekonomi global.

Salam Kompasiana!

Jackson Kumaat on :

Kompasiana | Facebook | Twitter | Blog | Posterous | Company | Politics

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun