Mohon tunggu...
Aditya Surya
Aditya Surya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Proposal Pengembangan Business,"Green Earth Furniture"

1 Juni 2018   23:13 Diperbarui: 1 Juni 2018   23:45 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bagian I- Pendahuluan

Fenomena Global Warming yang terjadi sejak awal abad 20 telah memiliki dampak secara nyata yang mengubah bentuk permukaan dan suhu di berbagai tempat di dunia. Salah satu penyebab dari Global Warming adalah penebangan hutan secara liar atau deforestation. Pada wilayah Indonesia penebangan hutan secara liar masih cukup sering terjadi walaupun terdapat peraturan yang melarang, hal ini dikarenakan kurangnya tindak pengawasan dan pemberian sanksi yang tegas terhadap pelanggar.

Penebangan hutan ini umumnya dilakukan dalam mendapatkan kayu jati yang akan digunakan sebagai bahan dasar mebel. Kayu Jati yang ramah lingkungan dan memiliki kualitas bagus tetap menjadi idaman pecinta furniture kayu jati di Indonesia. Meski memiliki konstruksi yang bagus, awet dan indah, jika tidak ramah lingkungan maka akan menimbulkan masalah baru bagi kondisi alam. 

Penetapan kebijakan SVLK (Standar Verifikasi Legalitas Kayu) memang dapat mengurangi risiko penebangan liar. Perusahaan-perusahaan pemasok kayu harus melalui proses sertifikasi agar mendapatkan izin penebangan pohon dan klaim legal pada kayu yang dihasilkan. Tentunya, harus dibarengi dengan kiat reboisasi atau usaha pelestarian kembali dari pihak perusahaan agar dapat mengantongi SVLK.Sayangnya, masih banyak perusahaan swasta yang melanggar aturan legalitas tersebut, sehingga timbul berbagai bencana alam yang merugikan masyarakat

Dalam merespon permasalahan tersebut, dibutuhkan adanya bentuk usaha yang menyediakan mebel ramah lingkungan yang memiliki kualitas tinggi dan ergonomis tanpa merusak alam sehingga dapat meningkatkan kesadaran bagi masyarakat terkait fenomena Global warming. 

Oleh karena itu, penulis mengangkat sebuah ide usaha kayu jati dengan nama "GreenEarth". Dengan hadirnya GreenEarth di pasar, diharapkan pasar furniture kayu jati akan mendapatkan konsumen baru dari pihak yang memiliki concern terhadap masalah lingkungan sekaligus memberikan edukasi terkait dampak penebangan liar terhadap pemanasan global.

Bagian II- Business Model Canvas

Dalam upaya menjawab permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan pada bagian pendahuluan di atas, GreenEarth mencoba untuk menghadirkan beberapa solusi. Sebagai upaya konkret menciptakan inovasi produk, berikut ini merupakan model bisnis kanvas dari GreenEarth.

Customer Segment

Pelanggan GreenEarth diproyeksikan berdasarkan domisili calon konsumen, yaitu konsumen domestik dan konsumen internasional. Produk yang akan difokuskan kepada konsumen domestik adalah mebel ukuran menengah hingga besar seperti kursi ruang keluarga, lemari pakaian, dan pintu rumah. 

Sementara Produk yang difokuskan pada konsumen internasional adalah mebel ukuran kecil dan menengah seperti kursi santai, meja tulis, dan meja makan. Pengelompokan ini dilakukan berdasarkan preferensi tempat tinggal konsumen domestik yang cenderung memiliki tempat tinggal berukuran besar dan konsumen internasional yang memiliki tempat tinggal berukuran kecil

Value Prepostion

GreenEarth memiliki fitur Customization yang memungkinkan penyesuaian produk dengan kebutuhan pelanggan. GreenEarth menerapkan proses produksi made by order. Ukuran, desain dan pola mebel dapat disesuaikan dengan keinginan pembeli. 

GreenEarth juga selalu berupaya meningkatkan nilai brand dengan tetap menjaga kualitas produk dan layanan yang diberikan. GreenEarth juga meningkatkan nilai brand dengan melakukan penciptaan logo yang akan ditampilkan di bagian mebel dan media promosi fisik dan virtual. GreenEarth memberikan nilai Newness dalam produknya, karena produk mebel ramah lingkungan belum memiliki competitor yang cukup banyak pada pasar saat ini. 

GreenEarth memberikan nilai pengurangan risiko (risk reduction) kepada pelanggannya. GreenEarth memberikan nilai risk reduction kepada pelanggan dengan memberikan garansi 6 bulan full Service terhadap kerusakan yang terjadi. GreenEarth juga menawarkan nilai accessibility, yaitu memudahkan pelanggan dalam mengakses produk dan layanan tertentu. 

Pelanggan dapat menggunakan fitur e-mail dan website resmi untuk melakukan order.GreenEarth juga akan menerapkan nilai HighQuality berdasarkan penggunaan kayu jati yang didapatkan melalui proses penebangan yang diikuti dengan reboisasi.

Channel

Saluran yang akan digunakan sebagai media peningkatan awareness dan memberikan pengenalan nilai (value preposition) kepada konsumen menggunakan social media meliputi Instagram, Twitter, Facebook, dan Line. Sementara saluran fisik yang dapat digunakan adalah partisipasi dalam pameran industry pengolahan kayu dan industri lokal serta iklan pada banner yang terdapat di jalan raya. Sementara dalam penerapan evaluasi, saluran komunikasi yang digunakan adalah interaksi langsung staf marketing dengan pelanggan atau menggunakan telepon, email, dan website untuk mendapatkan feedback dan insight terhadap produk. Saluran distribusi produk yang akan digunakan adalah truk untuk konsumen domestic, dan kargo/kontainer untuk konsumen internasional.

Customer Relationship 

Untuk menjalin hubungan yang baik dengan konsumen, terdapat tiga cara yang akan dilakukan dengan pembekalan staf marketing dengan katalog berisi contoh produk mebel dan daftar harga. Dalam mempertahankan pelanggan, GreenEarth dapat meningkatkan customer relationship dengan cara memperoleh feedback dari konsumen terhadap kualitas produk dan insight yang dapat diberikan. 

Serta dalam meningkatkan penjualan, GreenEarth dapat memberikan memberikan diskon apabila pelanggan membeli dalam jumlah banyak. Pelanggan menerima cashback dan memberikan persetujuan pembayaran kredit pada konsumen loyal yang sudah dipercaya.

Revenue Stream

Aliran pendapatan berasal dari dua sumber, yaitu dari penjualan domestik dan penjualan internasional. Metode pembayaran dapat dilakukan secara kas maupun kredit melalui transfer. Metode penetapan harga didasarkan pada Fixed Pricing System berdasarkan harga dari bahan baku kayu jati per meter kubik dan biaya pengolahan kayu jadi menjadi mebel

Key Resources

Sumber daya fisik di GreenEarth terdiri dari kendaraan meliputi truk, alat berat meliputi forklift, mesin moulding, compressing, dan assembling. Sumber daya intelektual di GreenEarth adalah pengetahuan pemilik mengenai pasar dan kepemilikan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), memiliki tanda pengenal importer dan eksportir serta memiliki sistem produksi dan control kualitas yang baik. 

Sumber daya Modal didapatkan dari modal pribadi pemilik dan 3 investor sebanyak 10 Milyar rupiah dengan tingkat kepemilikan masing-masing 25%. GreenEarth memiliki SOP berupa flowchart untuk melakukan pengawasan proses produksi dan penanganan keluhan pelanggan

Key Activity

Aktivitas Kunci pada GreenEarth dibagi menjadi dua, yaitu produksi dan pemecahan masalah. Aktivitas produksi di GreenEarth meliputi pengolahan kayu mentah menjadi mebel. Empat tahap produksi, yaitu pemilihan kayu (grading), pemotongan dan pembukaan kulit kayu (moulding dan compressing), tahap perakitan (assembling), serta tahap pengecatan dan penghalusan (finishing), mebel yang telah jadi kemudian diperiksa oleh bagian Quality Control, lalu diserahkan kepada bagian packaging. Setelah melewati bagian packaging, akan dilakukan proses pengiriman kepada pelanggan. Untuk konsumen internasional, GreenEarth akan melakukan docking produk menggunakan kargo/container dan memberikan informasi mengenai estimasi waktu pengiriman produk ke konsumen. Sementara pengiriman terhadap konsumen domestik dapat dilakukan menggunakan truk yang dimiliki oleh usaha berdasarkan konfirmasi dengan konsumen terkait jadwal yang tersedia.

Aktivitas problem solving terkait penanganan kerusakan barang pada GreenEarth melalui beberapa metode. Apabila terjadi kerusakan barang atau barang cacat, GreenEarth akan menyelidiki penyebab kerusakan dan cacat barang di bagian produksi. Apabila tidak ditemukan penyebab di bagian produksi, maka GreenEarth akan mencari penyebab pada bagian pengiriman, yaitu supir truk perusahaan atau kontainer. 

Setelah menemukan penyebab kerusakan barang, staf GreenEarth akan mencoba menjelaskan kepada pelanggan mengenai penyebab kerusakan barang yang terjadi dan memohon maaf atas kerusakan yang ditimbulkan. Selain itu, GreenEarth membuat standar prosedur untuk mempermudah proses pembelajaran bagi staf produksi yang baru dan sebagai pedoman untuk memahami proses produksi

Key Partners

GreenEarth mempunyai hubungan kerjasama dengan supplier kayu jati di Jepara, Jawa Tengah serta dengan pihak penyelenggara pameran. Peran hubungan GreenEarth dengan supplier kayu jati adalah menyuplai bahan baku kayu kepada GreenEarth. Peran hubungan partner dengan penyelenggara pameran adalah media tempat promosi produk mebel GreenEarth kepada jaringan grup pameran serta masyarakat umum. Selain itu GreenEarth mengembangkan hubungan partner di area domestik dan area luar negeri melalui showroom dan Wholesale

Cost Structure

Biaya yang muncul dari kegiatan operasional GreenEarth meliputi tiga komponen yaitu Biaya izin penerbitan SLVK untuk melakukan ekspor serta biaya produksi yang meliputi biaya pembelian bahan baku kayu jati, biaya operasional mesin, biaya operasional kendaraan, biaya kontainer, biaya gaji karyawan, dan biaya listrik, serta biaya pemasaran dan promosi

Sumber Referensi :

https://indonesia-product.com/artikel/furniture-ramah-lingkungan-yang-go-international/

http://kedaimebeljati.com/blog/mebel-minimalis-jati-recycle-yang-ramah-lingkungan/

https://www.voaindonesia.com/a/tropical-salvage-bisnis-furnitur-ramah-lingkungan/4239790.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun