Mungkin agak susah bagi insan yang sedang memberikan cintanya kepada orang lain, tetapi yang diberikan itu tidak direspon dengan cinta pula, begitupun sebaliknya. Memang benar jika segelintir orang berpendapat bahwa Cinta itu gampang diungkapkan, tetapi tidak mudah untuk diaplikasikan. Kadang cinta membuat orang lebih banyak berimajinasi dengan rangkaian kata dalam narasi, tetapi tak sejalan dalam mengimplementasikan.
Dalam pengalaman hidup saya sebagai anak yang kemudian bertumbuh dan berkembang  sejak saya dilahirkan dan tinggal dalam lingkungan keluarga, setelah itu mulai beranjak ke lingkungan sekitarnya, dilanjutkan pada mulai mengenal lingkungan Pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, Perguruan Tinggi, dan hingga ke Program Pascasarjana dalam refleksi perjalanan hidup saya, begitu banyak kasih dan cinta yang saya terima. Akan tetapi rasah serta makna cinta yang saya terima tentu berbeda. Orang tua dan atau Guru, memang luar biasa, tak dapat ku balas dengan harta apapun, hanya ucapan terima kasih dan doa semoga selalu diberikan umur yang panjang dan selalu bahagia.
Dalam buku "The Artof Loving" yang ditulis Erich Fromm mengatakan ada lima (5) indikator bagi orang yang memiliki cinta yang murni, antara lain: siap menerima, siap memperhatikan, siap menghargai, siap mendukung, dan siap memberi peluang untuk berkembang. Mungkin dari sekian banyak siswa, saya salah satu yang beruntung mendapatkan semuanya dari kelima indikator di atas. Tetapi saya yakin bahwa sebagian besar teman-teman saya merasakan semuanya itu, bahwa ada sedikit yang tidak menikmati kasih cinta itu pasti ada. Hal ini dikarenakan cara untuk menghayati pemberian kasih cinta dari setiap Guru itu berbeda.
Saya sangat terpukul dan marah, jika orang selalu menyepelekan peran guru yang dikatakan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dalam realita kehidupan. Jika ada kekurangan, tentu tugas kita semua untuk mendukungnya dalam berbenah, tutup penulis.
Penulis, Pegiat Pendidikan
Jack Mite
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H