Manusia adalah ciptaan Tuhan yang sempurnah karena memiliki hampir semua hal yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Manusia memiliki tubuh yang indah, lengkap dengan fungsi-fungsinya, raga yang kuat, otak yang bisa berpikir secara jauh dan tajam, sifat dan karakter yang berragam.
Sebagai gambaran Allah, manusia mempunyai banyak pandangan dan definisi antara lain makhluk yang berbicara, makhluk yang memiliki akal budi, makhluk simbolik dan makhluk beretika. Namun setiap individu memiliki cara berpikir, karakter yang berbeda-beda.
Kemampuan berpikir atau kecerdasan setiap orang dalam memahami, memecahkan masalah dan mengkritisi suatu persoalan tentu berbeda-beda pula. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia cerdas berarti sempurna perkembangan akal budi seseorang manusia untuk berpikir, mengerti, tajam pikiran dan sempurna pertumbuhan tubuhnya.
Berikut pengertian kecerdasan menurut para ahli:
Howard Gardner mendefinisikan kecerdasan adalah: Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, menciptakan masalah baru untuk dipecahkan, menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Gregory mendefinisikan kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu.
Anita E. Woolfolk mendefinisikan kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
C. P. Chaplin mendefinisikan kecerdasan adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan efektif.
Dari beberapa pikiran para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa Kecerdasan atau Intelegensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memecahkan masalah dan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau beradaptasi.
Secara umum kecerdasan terdiri dari; kecerdasan intelektual atau Intelegent Quotient (IQ), kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ), dan kecerdasan spritual atau Spiritual Quotient (SQ). Penjelasan mengenai pengertian IQ, EQ dan SQ sebagai berikut:
Kecerdasan Intelektual atau Intelegent Quotient (IQ): adalah kemampuan individu untuk berpikir, mengolah, dan menguasai lingkungannya secara maksimal serta bertindak secara terarah. Kecerdasan ini digunakan untuk memecahkan masalah logika maupun strategis.
Kecerdasan Emosional atau Emotional Quotient (EQ): adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan dan menata perasaan sendiri dan perasaan orang lain secara mendalam sehingga kehadirannya menyenangkan dan didambakan orang lain. Kecerdasan ini memberi kita kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri dan juga perasaan milik orang lain, memberi rasa empati, cinta, motivasi, dan kemampuan untuk menanggapi kesedihan atau kegembiraan secara tepat.
Kecerdasan Spritual atau Spiritual Quotient (SQ): adalah sumber yang mengilhami dan melambungkan semangat seseorang dengan mengikatkan diri pada nilai-nilai kebenaran tanpa batas waktu. Kecerdasan ini digunakan untuk membedakan baik dan buruk, benar dan salah, dan pemahaman terhadap standar moral. Pada dasarnya SQ menjadi bagian dalam EQ.
Dalam ilmu biologi, otak merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Otak memiliki fungsi-fungsi atau peranan yang sangat penting dalam aktivitas manusia. Otak merupakan pusat dari sistem saraf yang bertugas mengontrol semua pergerakan manusia termasuk dalam berpikir. Artinya segala aktivitas yang kita lakukan merupakan perintah dari otak.
Â
Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri
Otak manusia terdiri dari dua belahan otak, yaitu belahan otak bagian kanan dan belahan otak bagian kiri berdasarkan posisinya. Otak bagian kanan bertugas untuk mengendalikan semua aktivitas tubuh bagian kiri, begitupun Otak bagian kiri bertugas untuk mengendalikan semua aktivitas organ tubuh bagian kanan.
Otak kanan
Otak kanan berfungsi untuk mengelolah hal-hal yang bersifat artistik, kreativitas, perasaan, emosi, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, khayalan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, pengembangan kepribadian dan religious.
Otak kiri
Berbeda dengan belahan otak kanan, fungsi belahan otak kiri berkaitan dengan hal-hal akademik yang menggunakan logika, terdiri dari kemampunan berbicara, kemampuan mengolah tata bahasa, baca tulis, daya ingat (nama, waktu dan peristiwa), angka, analisis, dan lain-lain.
Â
Orientasi Out Come
Selama ini Guru dan Orangtua lebih fokus pada IQ (fungsi otak kiri) anak ketimbang EQ (fungsi otak kanan) anak yang mengantarakan anak menuju kesuksesan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa 80 persen kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh kecerdasan emosional (EQ). Menurut penelitian yang dihimpun oleh 6seconds, 60 persen efektivitas kerja dipengaruhi oleh kemampuan EQ. Daniel Goleman, pakar EQ dunia mengungkapkan bahwa, IQ membuat kamu dipekerjakan sedangkan EQ membuat kamu mendapatkan promosi.
Lebih lanjut, Daniel Goleman mengatakan, IQ adalah kemampuan intelektual untuk memecahkan sebuah masalah dengan unsur-unsur matematik dan logika. Sedangkan EQ lebih kepada pertimbangan emosi, empati menempatkan diri terhadap sebuah kondisi untuk lebih memahami kondisi lingkungan atau orang lain sebelum akhirnya memberikan sebuah keputusan.
Mengingat kesuksesan generasi bangsa adalah tujuan utama, penulis melihat sudah ada upaya serius yang dilakukan pemerintah melalui perubahan kurikulum dari waktu ke waktu. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sudah sangat nampak dalam kurikulum 2013, dengan memaksimalkan fungsi otak kanan (EQ) siswa.
Orangtua dan guru dengan perannya masing-masing harus betul-betul memaksimalkan fungsi otak kiri (IQ) dan otak kanan (EQ) siswa dalam meraih masa depannya. Orangtua memaksimalkan EQ dan IQ anak dengan permainan-permainan di rumah, Guru memaksimalkan keseimbangan EQ dan IQ siswa dengan teknik, metode, strategi dan model pembelajaran dalam kelas. Otak yang seimbang akan memberikan manfaat yang lebih serta memiliki kemampuan yang lebih (luar biasa) dibandingkan orang lain. Secara umum dapat disimpulkan bahwa keseimbangan otak mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan kecerdasan dan kesuksesannya.
Penulis, Jack Mite
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H