Penulis yang juga adalah pegiat pendidikan di Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada, sangat yakin jika semua pendidik dalam menangani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui pengajaran remedial sesuai dengan langkah-langkah yang benar, maka tidak ada lagi siswa yang tidak tuntas dalam belajar. Pengalaman selama mengajar, di SMA Katolik St Clemens Boawae di Kabupaten Nagekeo, NTT (2010), di SMP Negeri 5 Golewa, (2014) di Kabupaten Ngada, NTT Â dan SMA Katolik Santa Maria Malang di Kota Malang, Jawa Timur (2015), penulis mengakui bahwa selama mengajar belum menerapkan pengajaran Remedial yang benar. Harapan untuk kita semua terutama sebagai pendidik, agar dapat melaksanakan pengajaran Remedial yang benar dan tidak lagi mengikuti pola-pola lama karena kita selalu dituntut untuk berubah, ungkap pria yang akrab disapa Jack Mite.
Semua individu diberikan talenta yang sama oleh Tuhan, jangan memvonis mereka tidak mampu atau bodoh karena kesulitan dalam belajar. Kita mempunyai cara yang berbeda dalam belajar, tegas alumni Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang angkatan 2014.
Penulis,
Yakobus Mite
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H