Mohon tunggu...
Jacklyn Wongsodiredjo
Jacklyn Wongsodiredjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PR - Branding - Marketing Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Strategi Marketing Out of The Box dari "Cookie Bomb" Viral Fudgy Bro!

27 Mei 2024   00:40 Diperbarui: 27 Mei 2024   00:56 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang nggak tahu "cookie meledak" yang sempat viral di laman For You Page (FYP) TikTok sebagian besar warganet Indonesia akhir tahun 2023 lalu? Yap, brand Fudgy Bro yang didirikan oleh Rayendra Abiyasa ini merupakan salah satu contoh brand yang pandai memanfaatkan strategi pemasaran untuk mendobrak penjualan mereka, salah satunya terbukti dari produk unggulan mereka yaitu Cookie Bomb. Meski branding Fudgy Bro awalnya berfokus pada produk brownies, omset penjualan brand dessert satu ini justru meningkat 1500% berkat keunikan dan strategi pemasaran out of the box dari produk Cookie Bomb yang berhasil menyita perhatian warganet di media sosial ini. Yuk intip 5 strategi marketing Fudgy Bro yang mungkin bisa kamu tiru juga!

1. Diluncurkan secara misterius dan eksklusif

Usut punya usut, ternyata makanan yang terinspirasi dari film "Oppenheimer" ini nggak langsung dirilis secara gamblang loh! Tim Fudgy Bro awalnya hanya memberikan petunjuk-petunjuk misterius mengenai produk Cookie Bomb di akun media sosial mereka yang membuat rasa ingin tahu penggemar Fudgy Bro meningkat. Selain itu, mereka juga membuat konten menarik mengenai trial and error dari produk Cookie Bomb ini sebelum rilis untuk menambah antusias dari netizen melalui akun TikTok mereka. 

Bahkan, setelah perilisan resmi pun Cookie Bomb cuma tersedia secara terbatas di outlet terbaru Fudgy Bro yang berlokasi di Pasar Tunjungan, Surabaya. Eksklusivitas dari produk Cookie Bomb ini rupanya juga mempengaruhi rasa penasaran dari netizen sehingga permintaan produk pun meningkat drastis. 

2. Gimik marketing "cookie meledak" buat nantangin netizen

Definisi dari mengubah netizen julid menjadi duid, tantangan "cookie meledak" ini rupanya berawal dari video komplain salah satu pembeli Cookie Bomb melalui platform TikTok yang sempat viral akibat produk Cookie Bomb yang didapatkan tidak meledak. Produk Cookie Bomb ini sendiri identik dengan lelehan coklatnya yang dapat "meledak", sehingga tentunya pembeli akan merasa kecewa apabila Cookie Bomb yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan branding dari produk itu sendiri. 

Memanfaatkan hal tersebut, tim Fudgy Bro membuat challenge bagi netizen untuk merekam produk Cookie Bomb mereka dan share ke media sosial. Tim Fudgy Bro sendiri menjanjikan 1 produk Cookie Bomb gratis apabila Cookie Bomb tersebut gagal meledak. Strategi ini justru membuat banyak warganet yang berbondong-bondong mencoba produk andalan Fudgy Bro satu ini dan membagikannya di berbagai platform media sosial, sehingga produk Cookie Bomb ini dikenal banyak orang dan menjadi salah satu produk Fudgy Bro yang terlaris. 

3. Gaya bahasa yang sesuai dengan target audiens

Nggak cuma gimik marketing yang kreatif, tim Fudgy Bro juga sangat cerdas dalam berinteraksi dengan audiens mereka. Sebagian besar audiens Fudgy Bro sendiri merupakan Generasi Z, sehingga penggunaan gaya bahasa yang dipilih pun juga menyesuaikan dengan gaya bahasa generasi muda sehari-hari. Tak hanya itu, Fudgy Bro juga menggunakan sapaan yaitu "Polisi Cookies" yang ditujukan untuk warganet yang kerap men-tag dan mention Fudgy Bro ketika terdapat konten Cookie Bomb yang gagal meledak. Sebaliknya, tim Fudgy Bro sendiri juga memiliki sebutan khusus dari pengikutnya yaitu "Minbro".  Adanya interaksi dan sapaan khusus ini merupakan salah satu strategi marketing yang baik karena dapat membangun hubungan audiens serta meningkatkan loyalitas pelanggan. 

4. Kerjasama dengan Key Opinion Leader (KOL)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun