Entah di sebelah mana lagi ada lahan yang tidak terkena noda yang sama, hampir keseluruhan bagian negara ini begitu sangat pekat menjadikan korupsi sebagai Trade Mark kehidupan petinggi bangsa ini. Intropeksi seharusnya menjadi rutinas sehari - sehari sebelum kita memulai aktifitas di pagi hari atau sebelum kita terlelap di malam hari.
Agar dapat membuat bangsa ini kembali benar - benar memiliki harapan untuk bisa memperbaiki dirinya sendiri. Waktu ke waktu banyak cerita yang terurai dan satu persatu fakta tentang betapa sulitnya hidup bersih di negara ini. Sudah menjadi seperti sebuah kopi hangat peneman sarapan di pagi hari,berita pagi di media televisi dan koran maupun media online yang membeberkan nama - nama tokoh yang memiliki jabatan penting pada gedung hijau senayan terseret ke dalam ruang sempit yang mungkin sebenarnya tidak sempit bagi mereka yang punya uang.
Menarik memang, sekarang siapa yang harus di percaya? setiap member kedaulatan rakyat negara ini berlomba - lomba mengkhotbahkan kesejahteraan dalam demokrasi menjelang pemilu, Apa masih percaya? seharusnya hal tersebut menjadi bahan intropeksi untuk mereka yang mengaku benar - benar cerdas dalam berpolitisi.
Media saat ini begitu memanjakan penontonnya dengan setiap sensor tentang kenyataan dari kebobrokan para politisi naik daun,atau yang mungkin sebagian dari mereka memiliki hak kuasa kepemilikan tentang hak siar pertelevisian dengan setting adegan - adegan yang sebagian menarik untuk di Blow Up.
Sadis memang, ketika negeri ku di jajah oleh bangsa ku sendiri atau ketika negeri ku di jajah oleh anak bangsa yang menjadi boneka negeri orang lain.
Mari kita renungkan.
var __chd__ = {'aid':11079,'chaid':'www_objectify_ca'};(function() { var c = document.createElement('script'); c.type = 'text/javascript'; c.async = true;c.src = ( 'https:' == document.location.protocol ? 'https://z': 'http://p') + '.chango.com/static/c.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0];s.parentNode.insertBefore(c, s);})();
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H