[caption id="attachment_311474" align="aligncenter" width="620" caption="Sejumlah siswa melakukan aksi kepedulian satwa di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), (21/01). Aksi kepedulian oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah 4 Pucang sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya satwa mati di KBS. TEMPO/Fully Syafi"][/caption]
Denpasar, Feb 11, 2013
Pemerintah Amerika Serikat melalui Dubesnya yang terbaru untuk Indonesia, Robert Blake, secara langsung memberikan dukungan kepada Ibu Risma, Walikota Surabaya, mengenai Kebon Binatang Surabaya (KBS).
Seperti laporan dari Tempo.co dibawah ini,
""Kami siap memfasilitasi koneksi kerjasama antar kebun binatang," kata Robert di ruang kerja Wali Kota Risma, Senin, 10 Februari 2014. Dia menyebutkan kebun binatang di San Diego, Washington D.C, dan New York yang sukses menjadi pusat rekreasi bagi masyarakat di sana.
Selain itu, Robert menyatakan akan menghubungkan KBS dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) pecinta binatang di negeri Abang Sam itu. "Supaya pengelolaan dan manajemen di KBS jadi lebih baik," katanya.
Gayung bersambut, Ibu Risma dengan senang hati menerima good will gesture dari Duber AS ini. Tetapi dengan rendah hati Bu Risma ingin berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya Departemen Kehutanan, dan Presiden.
"Ini makanya saya berencana menemui kembali Presiden terkait hal itu," ujar Risma.
Karena sudah berlarut-larut kasus KBS telah terjadi lebih dari 23 tahun, sudah bermilyar-milyar digelontorkan kepada pihak pengelola, tetapi di Salah Gunakan, dan di Korupsikan. Lebih lengkapnya silahkan membaca link ini.
Perlu diketahui, bahwa KBS hanya seluas 85 ribu meter persegi (sekitar 15 Ha) saja, dan terjadi persaingan antara para mafia yang mengelola KBS, sehingga yang menjadi korban adalah binatang-binatang liar koleksi KBS, satu persatu diracuni, dan dibunuh.
Karena lokasi KBS sangat vital, dan memiliki nilai yang milyaran, sehingga perlahan-lahan KBS di Bangkrutkan, di Hancurkan sehingga akhirnya di Design di Jual Ke pihak Swasta untuk dialih fungsikan menjadi daerah Komersial, seperti Mal, Apartemen, dan Hotel.
Lokasi di Jantung Kota Surabaya, yaitu di Jl. Setail No. 1 Surabaya Pusat/Wonocolo, menjadikan KBS sebagai ajang pertarungan untuk menjual tanah tersebut.
Dengan kepemimpinan walikota Surabaya, Ibu Risma yang dengan kerja kerasnya sebagai seorang pemimpin yang tidak korup, mewek, serta penakut, dan malas. Kegigihan Bu Risma inilah yang memberikan harapan, bahwa di Surabaya, kota Bersejarah, kota Pahlawan, bisa di bersih, dan secara infrastruktur bisa dialihkan menjadi kota modern, seperti Sydney, Johor, Tokyo, Long Beach, CA.
Mari kita bantu baik dalam doa, dan bantuan secara lisan, dan tertulis kepada ibu Risma, pemimpin, dari para pahlawan Arek-Arek Soeroboyo, untuk membantu mengantarkan kota Surabaya memasuki abad ke 21.
Pengalaman pribadi
Surabaya adalah kota yang memiliki romantisme tersendiri buat saya, saya tidak tahu dimana saya dilahirkan, yang jelas, saat saya ditemukan di pinggir jalan, dalam pelukan ibunda yang terkena pecahan bom dari pasukan Inggris yang mencoba merebut Jogja saat itu.
Darah ibunda kandung saya, melindungi diri saya dari pecahan bom yang berjatuhan dari langit, darah bunda saya tertuang disana, sebagai testemen bahwa kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan penuh darah dan pengorbanan.
Jadi kerinduan melihat Surabaya menjadi kota yang modern, bersih, dan modern tanpa harus menghacurkan gedung2 bersejarah yang ada, adalah keinginan saya secara pribadi. Untuk itu saya sangat mendukung Bu Risma.
Salam Surabaya Tercinta
Jack Soetopo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H