Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\nā€ What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.ā€\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

17 Agustus 1945 Dalam Memori Tukang Becak

17 Agustus 2012   08:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:37 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ingat beberapa ahli dalam bidang kenegaraan di Amerika memiliki doubt terhadap cara dan paham ini. Mereka sedikit meremehkan Pak Soekarno dan tim nya.

Tetapi doubt mereka sirna setelah Pak Soekarno memberikan pidato selama lebih dari 3 jam tanpa text di sidang umum PBB. Dan Kharisma Pak Soekarno yang memukau bukan saja anak-anak, wanita, tetapi semua orang yang ada mendengarkan nya. Disiarkan di radio2 di seluruh daerah di mana saya tinggal.

Pak Soekarno yang mewakili Indonesia di muka dunia, dan Amerika memberikan keyakinan bahwa Indonesia atau negara Indonesia adalah bangsa yang Besar dan Ksatria. Memiliki tingkat intelegensi dan stabilitas secara moral dan kepribadian yang tidak dapat di ragukan lagi.

Dengan pimpinan Pak Soekarno banyak negara2 lain yang baru merdeka, atau yang akan merdeka merasa di Bakar Semangat Mereka untuk berjuang menghapus Penjajahan di seluruh muka dunia.
Munculnya gerakan nasional dan independent di daerah2 jajahan bangsa Eropa. Membuat proyek Marshall Plan menyetujui untuk membantu melalui pemerintah pimpinan Soekarno, Indonesia dalam membantu negara2 lainnya untuk membangun dan melepaskan diri serta melakukan transisi dari negara jajahan menjadi negara MERDEKA.

Saya sendiri sampai terharu dan meledak2 rasa solidaritas /nasionalisme nya untuk menjadi seorang yang independent. Menjadi seorang yang Merdeka. Bahkan Martin Luther King Jr, menurut saya telah mengutip beberapa dari isi pidato dari Presiden Soekarno ini. Dimana Presiden Soekarno dengan jelas dan tegas mengatakan kepada Presiden John F Kennedy bahwa Amerika harus menyelesaikan masalah HAM dan memberikan kesempatan kepada warga minoritas, terutama bangsa African American, Latino, serta American Indian, juga Pasific Islanders yang hidup di Amerika kesempatan untuk menikmati The American Dreams.

Indonesia Dreams
Pidato Pak Soekarno di saat itu mengupas sedikit mengenai Indonesia Dreams. Dimana Perlunya peran pemerintah untuk menjadi ujung tombak dalam memimpin pembangunan di seluruh wilayahnya. Persamaan hak antara semua suku dan ras. Persamaan hak antara wanita dan laki-laki. Memberantas kemiskinan dengan membantu orang tua dan anak anaknya untuk mendapat kesempatan bersekolah. Membantu para petani untuk menjadi independen dan maju dalam mengelola ladangnya.

Bahkan lebih dalam lagi Pak Soekarno menandaskan perlunya pemerintah menguasai seluruh lahan2 pengalian stategis seperti minyak dan gas bumi serta tambang2 untuk di kuasai negara dan di gunakan sebesar2nya demi kepentingan rakyatnya bukan segelintir orang saja.

Sebgai seorang Nasionalis, Pak Soekarno telah membuktikan dirinya bukan hanya dalam pidato saja. Oleh sebab itu beliau sangat di segani oleh seluruh pemimpin dunia lainnya. Baik pemimpin yang tidak suka, maupun yang suka dengan beliau.

Mengenang di hari kemerdekaan Indonesia yang ke 67 kali ini saya mengucapkan terima kasih atas pemimpin besar kita bapak Soekarno dan semua para pejuang dan pendiri negara ini.

Dimasa pensiun saya selalu saya berharap suatu saat sebelum saya di perabukan di Selat Makassar. Ingin sekali saya melihat generasi muda yang mengerti dan berjalan dalam karir profesional mereka menyumbangkan seluruh kekuatan yang ada menjadikan Indonesia menjadi negara yang Adidaya.

Mengerti bahwa membangun negara membutuhkan banyak orang secara gotong royong, baik pihak militer dan pihak sipil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun