Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rebuttal: Akan Runtuhkah Partai Demokrat?

20 Februari 2012   06:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Denpasar, 20 Febuari 2012

Membaca tulisan di Kompasiana berjudul " Akan Runtuhkah Partai Demokrat?"
Rebuttal tulisan ini adalah pertanyaan yang sangat menarik sekali saya jawab.

Yaitu, "Apa yang runtuh dari sebuah partai yang tidak pernah ada?"

Perhatikan baik-baik sejarah dari partai Demokrat ini. Seperti penulis mengakui sendiri bahwa partai ini adalah partai satu orang saja. Yaitu mencoba menjadi tandingan yang secara imbang antara partai yang memalukan Indonesia, Partai Golkar, dan partai2 lainya yang di sebut partai proxy.

Dari cara penyelesaian pemindahan kekuasaan dari orde baru ke pemerintahan baru. Para pemegang sumpah dari pendiri negera ini yang terdiri dari beberapa anggota yang di tunjuk. Diambil konsensus bersama untuk mengadakan Amenesti terhadap para pejabat masa lalu dimulai dari Presiden Suharto, sampai ke seluruh pihak yang terlibat di masa orde baru.

Jika di lihat sebenarnya adalah Pak Gus Dur adalah presiden yang akan membantu proses pelaksanaan Amensti ini berlangsung. Karena saat itu PDI sebagai partai yang selalu memiliki konstituen dan pendukung yang setia belum siap secara mental dan SDMnya.

Oleh sebab itu jika di perhatikan presiden Gus Dur dan Megawati adalah kedua presiden yang harus berbuat langkah2 yang sangat drastis dan kadang penuh dengan kontroversi.
Sehingga jika ada celaan di kemudian hari, mereka yang terlibat di pemerintahan Orde Baru, tidak merasa di salahkan lagi. Termasuk para jendral2 yang ada di Indonesia. Tanpa sadar kedua presiden ini yang digunakan sebagai pembersih kehancuran yang dibuat oleh pemerintahan lama orde baru.

Munculnya SBY dan partai Demokrat itu bukan tanpa alasan, tetapi inilah salah satu dari yang saya tuliskan sebelumnya mengenai partai Demokrat adalah partai Golkar 2.0.

Mari kita lihat tulisan dari penulis kompasiana ini, tanpa partai2 lainnya PDI seharusnya menjadi partai mayoritas. Sedangkan partai PPP, selalu tidak mendapat dukungan dari banyak pihak. Mengenai PPP saya akan tuliskan dalam tulisan yang sendiri.
Kembali ke partai PDI, dengan sengaja di hancurkan oleh para pendukung Golkar Orde Baru. Sehingga yang terjadi adalah pecahnya koalisi PDI, menjadi dua PDI.
Dengan demikian membuka peluang untuk pihak Golkar 2.0 mendirikan partai baru yang disebut partai Demokrat.

Jadi dibalik kekacauan dan hinggar bingar keributan yang ada kini, partai Demokrat akan menciut sehingga mereka berpikir bagaimana supaya partai Golkar bisa menjadi pemenang di Pemilu 2014 ini. Sedangkan kepopuleran partai Golkar hanya sekitar dibawah 20%, sedangkan PDI yang dipimpin Megawati masih sekitar 35%, itu pun tanpa dana yang banyak serta organisasi model robot seperti partai Golkar, dan Partai Demokrat.

Jadi kembali kepertanyaan "Akan runtuh Partai Demokrat?"

Sungguh naif sekali jika kita ditanya pertanyaan ini. Karena apa?

Faktanya adalah Partai Demokrat itu tidak ada. Hanya sekedar kertas dan spanduk belaka saja.

Untungnya rakyat menyadari dan terutama media massa serta jurnalis sekarang mengerti partai Demokrat itu tidak pernah ada secara nyata.

Jika saya menggunakan, istilah Gus Dur kepada saya mengatakan, "Bagaimana mau runtuh, mas Jack. Wong Partai yang tidak pernah ada. Bagaimana meruntuh sesuatu yang tidak pernah ada?"

"Hahahaha Benar juga, yaa pak Gus Dur."

"What do you want to criticize  something, it wasn't there in the first place."

"Kepada SBY, saya sangat salut dengan permainan yang ada telah lakukan. Jika membaca buku "The Art Of War." Baru saya tahu bahwa Golkar itu Hebat sekali, make it something, it's not there in the first place."

"Bravo to Golkar dan Dewan Jendral nya. You have play the game so well."

Remember my suggestion is " Inside Every Good Dog is A Great Dog."

Jack Soetopo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun