Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\nā€ What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.ā€\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Korupsi di Indonesia Rp 2.13 Trillion ($238.6 Million)

31 Januari 2012   01:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:15 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu contoh di Amerika, jika mereka yang telah terbukti korupsi dan dipenjara, maka Departemen Keuangan AS, akan menyita semua kekayaan yang ada, seperti rumah, mobil, bahkan memberikan peringatan kepada Bank baik di AS, atau di luar negeri untuk memberi tahu bahwa ada simpanan uang yang di miliki oleh narapidana ini.
Dan Korupsi di Amerika bukan kesalahan Administrasi saja, tetapi kriminal kerah putih. Sehingga mereka yang pernah terlibat atau bekas narapidana tidak bisa lagi menjadi PNS, atau guru, apalagi dosen. Apalagi membuat partai untuk berpolitik. Dan pasport nya juga di cabut.

Bagaimana dengan Indonesia, apakah para ex-koruptor dan calon koruptor setelah di hukum bisa bebas keluar masuk Indonesia, atau jalan2 ke Singapore, dan tetap memiliki rumah yang Mewah seperti Mansion?

Banyak sekali pekerjaan rumah yang perlu kita sebagai bangsa untuk memperbaiki masalah ini.
Dan perlu diingat yang selalu disarankan oleh dokter, adalah PENCEGAHAN itu lebih Baik dari Pengobatan. Tindakan pencegahan dan pengawasan yang ketat perlu sekali, karena ketidak percayaan para pejabat dan wakil negeri ini.

Nothing personal tetapi, sangat sulit mempercayai mereka yang duduk di pemerintahan dan menjadi wakil rakyat. Apapun title dan sekolah tinggi, atau soleh gaya hidupnya.

Kecurigaan sudah terlanjur, karena patern dan gerak gerik yang sangat tidak dapat di percayai lagi.

Ibarat seorang istri/atau suami pernah di selewengkan, walaupun di maafkan, bukan berarti kepercayaan itu sepenuhnya di berikan, tetapi tetap saja harus diawasi dan di curigai.

CURIGA adalah perasaan dan tindakan pencegahan, karena masa lalu yang tidak menyenangkan.

Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun