Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\nā€ What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.ā€\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

(Fiksiono) CIA Telah Menyusup di Pemerintahan Bindonesia

14 Januari 2012   00:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:55 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa terasa, mereka mendapat surat-surat dan kawan yang tak di kenal menjadi tersenyum dan sok kenal. Mereka memberikan banyak sekali upeti yang manis seperti duren, boneka, mesin pijit. Wah namanya angkatan muda mudi dari udik, belum pernah menerima segala hadiah dan upeti dari para fans kagetan nya. Mereka melihat wahhhhhh...mudah sekali yaa jadi pejabat Pemerintahan Bindonesia.

Setiap hari ada tamu yang antri bawa amplop, sehingga bingun mengatur waktu dan jadwal nya, disamping itu kan banyak pekerjaan di urus oleh ajudan dan sekretaris dan anak buah lainnya. Mereka duduk manis saja, atau main golf kalau hari Rabu dan Kamis.

Namanya orang dusun, mereka belajar main golf, biasa main layangan dan bola di kampung, sekarang mereka memanggil ahli guru golf untuk mengajari mereka bermain golf.

Kalau kerjaan tinggal buat stempel tanda tangan saja, kan beres. Apapun dokumen sudah diurus dengan anak anak buah yang setia.

Jika mau ke Singaporani, tinggal suruh ajudan untuk ambil tiket di Garudono Airlines, kan gratis.Kalau Hotel dan shoping di sana, tinggal minta sama si Asiong di Monggo Gede, Kota. Semua beres, dan enak serta damai, oleh sebab itu mereka menikmati nya dengan tertawa ria.

Jika si BoPoKo, tinggal kirim si Aming atau Joesoeff Kolo untuk menghadapi orang accounting tukang ribut itu. Ayo adu galak saja dengan mereka. Siapa yang memiliki beking dan duit lebih besar. Biasanya si para nerdy kacamata tebal dari BoPoKo, langsung ciut, soalnya mendapat kabar rumah nya di kelilingi pasukan ninja yang bringas-bringas dari Papua. Maklum mereka sudah belajar dari CIA, cara menintimidasi para nerdy kaca mata tebal ini.

Wah... hebat sekali pokoknya, sampai-sampai rumah yang dulu di Perumnas pindah ke segi tiga emas, komplek termahal di jantung kota Joyokortodinto.

"I am invisible", ujar salah satu dari mereka.

Little they know, tukang becak selalu mengawasi dan mencoba mengingatkan akan janji serta nazar mereka kepada rakyat Bindonesia.

Tak terasa para antek2 CIA ini mulai mendidik anak buahnya yang loyal untuk melakukan hal yang sama. Mulanya golongan 1A, akhir sampai tukang sapu di Bandara, dan tukang bersihkan wc di kantor, ikut di rikrut.

Tidak heran, bahwa anak berumur 5 thn salah satu supir memiliki tabungan di bank yang bermilyar2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun