[caption id="attachment_132413" align="aligncenter" width="473" caption="Kemerdekaan Palestina"][/caption] Mogadishu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan Senin ia bermaksud untuk mengajukan permohonan kenegaraan kepada Dewan Keamanan, menurut juru bicara PBB Martin Nesirky, pengaturan suara yang mungkin secepatnya Jumat ini. Mengapa sampai ke point seperti ini? Apakah ini solusi yang diinginkan oleh rakyat Palestina? Untuk itu mari kita melihat fakta2 dan sejarahnya. Dimulai dari Palestina dan Israel. Palestina dan Israel. -Sejarah Palestina sejak 4,000 tahun yang lalu, dimulai dari bangsa Kanaan sampai ke jaman modern. -Sejak Muhammad Ali Pasha al-Mas'ud ibn Agha menaklukan Palestina di tahun 1832 sebagai bagian dari Kerajaan Ottoman Turki. -Setelah Perang Dunia I, Kerajaan Inggris menaklukan Kerajaan Ottoman dan daerah Palestina. -Dan Berkembangnya Zionist yang membuat rakyat non Yahudi memberontak. -Akhirnya 1948, Israel memerdekakan dirinya. Menjadi suatu negara tersendiri lepas dari mandat Kerajaan Inggris. -Sejak 22 November 1974, di pimpin oleh Yasser Arafat, menjadi PLO status pengamat di PBB sebagai " non-negara entitas" -Negara Palestina (Dawlat Filistine) pertama di proklamasikan oleh para pejuang Palestina (PLO) di Aljazair pada tanggal 15 Noveber 1988. Dimana PLO (Organisasi Pembebasan Rakyat Palestina) secara bulat mengumandangkan kemerdekaan mereka dan menujuk Jerusalem sebagai ibukotanya, dan Ramallah, Gaza sebagai kota administrasi. -United Nation General Assembly mengakui Negara Palestina setelah proklamasi ini bukan lagi PLO. -Dalam perundinga di Oslo 1993, Israel mengakui PLO sebagai badan yang mewakili rakyat Palestina. -Resolusi PBB 242 dan 338 mendukung PLO. -PLO membuat Dewan National Palestina yang meliputi daerah Gaza dan West Bank. -Dari semua perjanjian2 yang ada Palestina teretori sebenarnya sudah ada. -Konflik antara bagaimana mengatur perbatasan yang ada. -Palestina seperti negara didalam negara. Dimana dari Gaza ke West Bank harus melalui negara Israel. Seperti yang terjadi di Timor Leste. -Sejak Noveber 2009, Dewan National Palestina menyiapkan jalan untuk mengajukan pertisi ke Dewan Keamanan PBB untuk mendapat kan anggota PBB dan legitiminasi di dunia Internasional. - Dukungan dari Negara2 Arab dan Afrika, serta negara di Asia, serta Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon. -Pernyataan umum Ban Ki-moon,"Hari ini, Negara Israel ada, tetapi Negara Palestina tidak." "Sangat penting bahwa suatu Negara berdaulat Palestina dicapai". "Ini harus atas dasar tahun 1967 baris dengan swap tanah setuju dan solusi yang adil dan setuju untuk masalah pengungsi." Dalam pertemuan yang diadakan di Markas Besar PBB di New York, untuk menandai Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina. [caption id="attachment_132414" align="aligncenter" width="503" caption="Anak2 Palestina mau ke Sekolah"][/caption] Pihak Israel. -Ahli hukum Israel, Rut Lapidoth mengatakan Palestina telah secara sepihak menyatakan kenegaraan, dan mereka tidak perlu melakukannya lagi. "Pengakuan kenegaraan adalah tindakan politik, dan setiap negara memiliki hak untuk memutuskan sendiri apakah akan mengakui negara lain." -Kebangkitan bangsa Arab untuk maju dan mengikuti kemajuan negara2 yang lainya dari Tyrani dan Militer. Mengikuti jejak China, Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang, untuk maju secara teknologi dan edukasi sehingga bisa berkompetisi di globalisasi. Membuat Israel tertekan untuk juga melakukan reformasi dan merubah pandangan yang jelas terhadap nasib bangsa dan rakayat serta anak2 Palestina. -Sudah menjadi keharusan yang nyata, Israel sebagai pengakuan negaranya sendiri sebagai negara demokrasi, untuk juga memikirkan nasib saudara2 mereka yaitu bangsa Palestina. -Desakan rakyat Israel yang menginginkan Perdamaian yang nyata, bukan semu antara kedua bangsa. -Lebih dari 62 tahun konflik ini berlangsung. Sedang, Israel sudah menikmati kesejahteraan dari bantuan negara2 barat seperti Inggris, Prancis dan Amerika Serikat. -Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan beliau bersedia bertemu dengan Mahmoud Abbas di New York untuk memulai pembicaraan langsung yang akan melanjutkan kembali di Timur Tengah setelah Majelis Umum PBB. -Israel tanpa langkah diplomatik yang kongkrit menuju rekonsolidasi perdamaian yang nyata dengan Palestina, akan membuat Israel semakin terpojok di dunia International dan khususnya di Timur Tengah. Amerika Serikat. Setelah pernyataan yang jelas mengenai keseriusan pemerintahan Presiden Obama yang di ketuai oleh Menlu Hillary Clinton, dimana ibu Clinton telah berpengalaman dalam hal ini. 32 bulan setelah pernyataan President Obama, untuk memaksa Israel untuk kembali ke meja perundingan dengan Palestina. Dengan menujuk Bekas Senator George Mitchell untuk menjadi ketua konvoi perdamaian timur tengah, menunjukan keseriusan pemerintah Amerika. Dalam hal ini menunjuk ke perjanjian 1967, dengan secara bersama bermanfaat untuk menukar daerah2 yang sudah di ambil oleh Israel sehingga perdamaian dan peperangan serta perseturaan dapat tercapai sebagai basis negosiasinya. Pada Juni 2009, Obama menggunakan pidato high profile di Kairo, Mesir, dimana hubungan antara Amerika Serikat dan dunia Muslim untuk mengatasi konflik Palestina-Israel. Presiden Obama menegaskan kembali dukungan AS solusi dua-negara dan mendesak kompromi dan pemahaman antara "Dua rakyat dengan aspirasi yang sah." Menangani dua isu sengketa utama ini, Obama mengatakan pemerintah AS "tidak menerima legitimasi permukiman Israel terus" di West Bank, dan menyatakan bahwa "sekarang saatnya untuk (pembangunan pemukiman) untuk berhenti." -Pernyataan Optimis, "Kami tetap percaya dan menekan titik-satunya cara untuk solusi dua-negara, yang adalah apa yang kami mendukung dan ingin melihat terjadi, adalah melalui perundingan," kata Menlu Hillary Clinton, Senin malam. -Mengatasi kemungkinan tawaran kenegaraan Palestina, beliau menambahkan bahwa "tidak peduli apa atau tidak terjadi, ini tidak akan menghasilkan jenis hasil bahwa setiap orang berharap, jadi kita akan tetap sangat terlibat dan terfokus." Pernyataan para pengamat timur tengah seperti Fouad Ajami, rekan senior di Hoover Institut think tank kepada CNN. "Untuk Presiden Obama, yang datang ke kantor berbicara tentang penentuan nasib sendiri dan berjanji kepada Palestina bahwa itu adalah hari yang baru dan fajar baru bagi mereka, untuk pergi ke Dewan Keamanan dan melemparkan hak veto terhadap negara Palestina secara politis bermasalah," Fran Townsend, kontributor CNN tentang isu-isu keamanan nasional, mengatakan suara2 dari General Assembly PBB sangat berpotensial "menempatkan Amerika Serikat dalam posisi yang sangat canggung." "Ini adalah hak veto yang pasti akan merusak kredibilitas AS sebagai perantara yang jujur āādalam proses perdamaian," setidaknya di mata dunia Arab, kata Townsend.
Palestina Ingin Menjadi Anggota PBB, Israel Kebakaran Jenggot?
Sumber disumbangkan oleh wikipedia,Elise Tabott (Cnn), Tom Cohen(Cnn), David D. Kirkpatrick(Nyt), Isabel Kershner(Nyt), Neil MacFarquhar(Nyt), Atika Shubert(CnnLondon), Jack Soetopo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H