[caption id="attachment_141759" align="aligncenter" width="400" caption="Obama dan Becak DI Washington DC"][/caption]
Setelah membaca banyak mengenai sastra karbitan, sastra instan, saya tergerak menulis bagaimana membuat sastra dandutan ala tukang becak. Maklum saya ini kan tukang becak, jadi itu lah yang saya bisa tuliskan sesuai dengan gaya dan profesi saya.
Judulnya " Ach..... Goyangannya ....achhhh Duhaiii"
Sepanjang hari bergulat dengan panah terik,
Sepanjang malam berkutat dengan ramang,
Tak terasa, ada pesta orang di kampung sebelah,
Dimana ada dangdutan, yang mantap,
Sambil bersajak ria, si Indoel ber aduhai aduhaiiii,
Berliuk2 pinggul sambil ngibing ala japiongan,
"Mas, ...ser....jangan begiotu dong....."
"Mas, serrr,,,, jangan di colek dong...."
"Mas, Colek kena bacok looo....."
"Aduhhhh.....ichhhhh......gatal bangetttt...yaaa"
"Ser...... Sajak Dangdutan.....Serrr...."
"Perduli Komtemporer......"
"Perduli.....Pujangga Limun...."
"Perduli .... Pujangga Kelas Kokopansan"
"Peduli....Pujangga Instant 3 in One Kopi kali yeee."
"Serrrr.....Yang penting goyang terus....Serrrr"
"Sajak dangdut......merajai....."
"Sajak Dangdut......Menambah vitamin..."
"Sajak Dangdut....menambah kenimatan..."
"Goyang dombret....serrr......Ach ..ach.."
"Akang......tukang becak......genit....yaaa"
Lanjutan dari kisah “Perjalanan Tukang Becak Mencari Adinda.”
bersambung…next tulisan "Sastra Jaipongan Gaya Eretan Kulon"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H