Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SBY Ingin Dapat Domba, Dapat Musang I

26 Mei 2011   01:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:13 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian dari Mini Seri SBY ingin dapat Domba, Dapat Musang.

SBY ingin mendapat domba, yaitu kader2nya yang suatu saat akan menjadi pembawa panji2 Partai Demokrat, ternyata yang didapat adalah Musang. Sungguh malang sekali SBY dan rekan2nya yang bergitu bersemangat untuk terus mempertahankan koalisi dengan partai2 yang baru dibuka sejak jaman reformasi.

Ini menunjukan bahwa biar bagaimanapun mulia tujuan suatu partai atau golongan, mereka tida terlepas dari satu kebiasaan. Kebiasaan yang telah dipakai selama hampir seumur negara Indonesia itu sendiri. Yaitu kebiasaan untuk saling tutup menutupi, saling memberi dan menjarah ramai2 kekayaan alam Indonesia.

Jika dulunya menasionalisasi perusahaan bekas pejajah yang mengelola kekayaan Indonesia, dan sekarang setelah memasuki era abad 21, dengan menggunakan market driven economic system. Justru membutakan para pelaku pemerintah yang seharusnya menjadi pengawas dalam mengemban tugasnya mengawasi pasar, supaya tidak ada terjadinya penyalah-gunaan uang negara, maupun manipulasi pasar. Sekali lagi pemerintah sangat tidak efektif menjadi wasit.

Ini terlihat dari struktur pemilikan saham yang dimiliki oleh beberapa perusahaan yang dulunya miliki Pemerintah Indonesia, telah terbagi dalam beberapa perusahaan yang tiba2 muncul dari langit atau dari kolong meja para politisi dan militer di Indonesia.

[caption id="attachment_110439" align="aligncenter" width="640" caption="SBY tinggal pilih atau salah pilih?"][/caption]

Sepertinya mereka sangat mengerti sekali tentang cara sistem ekonomi yang dipakai negara2 barat, khususnya dari Amerika Serikat.

Dalam sektor Politiknya juga demikian, anda tentunya sudah mengetahui bendahara partainya yang sangat ramah membagi2 duren, kenapa tidak membagi kepada kita semua?

Pertanyaan ini perlu sekali ditanyakan langsung kepada mereka.

Menurut saya, Indonesia perlu diberlakukan AMNESTI Bagi Para Dermawan ini. Sehingga kita bisa maju terus, tanpa Amensti, sangat sulit sekali majunya.

Mari kita liat keadaan ini secara sederhana saja.

Bersambung

Tulisan ini berdasarkan pengamat penulis tidak ada hubungannya dengan Kompas, dan Gramedia Group. Penulis bertanggung jawab sendiri apa yang ditulis. Untuk saran dan kritik silahkan menelepone langsung, atau mengemail penulis di profile yang Kompasiana sediakan.

Jack  Soetopo

Seed Newsvine

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun