Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Bensin Memperlebar Jurang antara Kaya dan Tidak Kaya

19 Mei 2011   01:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:29 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

[caption id="attachment_108687" align="aligncenter" width="517" caption=" Harga Bensin yang sangat tinggi (bywisegeek.com)"][/caption] Harga Bensin Memperlebar Jurang antara Kaya dan Tidak Kaya bukan saja di Indonesia atau di negara2 berkembang maupun negara2 lainnya. Kehidupan di Amerika yang menggunakan infrastruktur jalan raya, dapat dirasakan semakin mahal nya mengisi bensin saja, 2 tahun lalu jika anda mengisi full tank mobil sedan seperti Honda Accord, Toyota Camry, atau Nissan Altima dengan mengeluarkan $20.00 saja sudah penuh. Tetapi kini anda harus mengeluarkan minimum $45.00 untuk mengisi penuh tanki besin mobil anda. Memang terasa sekali bahwa harga bensin yang semakin tinggi adalah menjadi pendorong yang semakin luas antara orang kaya dan orang lainnya yang tidak kaya. Jika kita melihat di toko2 kelas tinggi di kota besar di AS, seperti Saks Fifth Avenue, Nordstrom, Neiman Marcus, Bergdorf Goodman, dan lain2nya. Juga seperti Automotif Dealer Mewah seperti Mercedes, Porsche, Range Rover, Lamborghini, Lexus, Cadillac, dan BMW terlihat penjualan mereka justru menanjak.(Laporan dari Bloomberg Anna-Louise Jackson and Anthony FeldMay 17, 2011) Memang terasa sekali bahwa harga bensin yang semakin tinggi adalah menjadi pendorong yang semakin luas jurang pemisah  antara orang kaya dan orang lainnya yang tidak kaya. Orang kaya adalah yang pertama untuk memulai belanja lagi setelah resesi. Bagi kelas menengah mulai memulai mengikuti jejak akhir tahun lalu. Ini diakui oleh Faith Hope Consolo, chairman of retail leasing and marketing at Prudential Douglas Elliman, beliau mengatakan, "Para pembeli yang biasa2 saja tidak banyak membeli, kecuali benar2 membutuhkan." "Sementara ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perbaikan, kami mengperkirakan pemulihan akan terus menjadi lambat dan tidak merata, terutama untuk rumah tangga berpendapatan lebih moderat," Gregg Steinhafel, Target Chairman, President and CEO mengatakan pada konferensi call dengan para analis, Rabu(Ap,18/5/11) "Kami semakin optimis tentang masa depan," kata CEO Saks, Stephen Sadove dalam konferensi call dengan para analis pada hari Selasa(, setelah melaporkan peningkatan 9 persen pendapatan untuk kuartal pertama.(Ap17/5/11) Ini bisa lebih buruk akhir tahun ini, ketika harga pakaian yang diperkirakan meningkat 10% menjadi 15%. Harga daging diperkirakan meningkat 6% menjadi 7%tahun ini dan produk susu sebanyak 5,5%, menurut perkiraan USDA. Menurut laporan dari Citi Investment Research, Penduduk no-5 kebawah, dengan rata-rata penghasilannya sebesar $9,846 per tahun, membelanjakan 35,6% penghasilan untuk makanan, dan 9.4% untuk bensin. Sedangkan, penduduk no-5 keatas, dengan rata-rata penghasilannya sebesar $157,631 per tahun, hanya membelanjakan 6,8% dari penghasilan mereka, dan 1,9% untuk bensin. Mengapa dapat terkaji phenomena yang demikian? Menurut R. J. Salvador dan G. A. Zdorkowski, associate professor of agronomy Iowa State University dari Food and Society Policy Fellow, bahan2 pangan tidaklah murah, dan satu fakta yang sentral adalah bahwa daya beli penduduk harus diperhitungkan saat membuat pernyataan tentang keterjangkauan pangan. Setiap memberlakukan perbandingan biaya mutlak dari harga makanan harus didasarkan pada standar umum, misalnya: dolar per orang per tahun untuk memenuhi persyaratan diet seseorang atau keluarga. Bagaimana pendapat anda? Karena di Indonesia tentunya terasa sekali, bahkan beberapa daerah keberadaan bensin pun menjadi sangat langka. Kejadian ini tentunya akan mendorong kenaikan bahan2 pangan dan bahan2 lainya. Sumber disumbangkan oleh msnbc,Ap,nyt,iatp.org, udsda, icg.citi dan traget Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun