Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SBY Pembantu yang Sombong

11 Mei 2011   21:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:49 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_106958" align="aligncenter" width="640" caption="SD di beberapa daerah Indonesia (bygoogle)"][/caption]

Lagi2 saya melihat pendidikan sekolah di Indonesia tida diurus dengan baik oleh pemerintah, setelah periode ke-II ini, malah tidak diurus. Membuat saya terpakasa menulis artikel ini.

Latar belakangnya adalah foto dalam tulisan2 Mas Johan, Wahyo Suryanto dan banyak warga Kompasiana lainnya. Dan telephone call yang saya terima siang ini, mengatakan betapa prihatinnya beliau dengan keadaan kondisi sekolah di Indonesia. (beliau adalah TKI yang bekerja sebagai direktur operasi dalam bidang hitung2an di Bank terbesar di AS). Yang kadang2 suka ber komunikasi dengan saya, maklum saya kenal baik Alm Bapak dan Ibunya serta seluruh keluarganya.

Dia mengatakan,
"Bapak SBY, dan menteri pendidikan apa tidak mengetahui bahwa adalah dia adalah pembantu saya, jangan sombong. Saya kan rakyat Indonesia, Pak dan 340 juta lainya rakyat Indonesia dan Kami adalah Majikannya Pak SBY."

"Kok mengurus sekolah2 dan gedung2 di seluruh Indonesia saja tidak becus, Kacung apaan itu, pak? ujarnya dengan emosi.

[caption id="attachment_106961" align="aligncenter" width="640" caption="Salah satu SD di Indramayu (byindramayuonline.com)"][/caption]

Saya tanya, " Kenapa? Biasanya kamu tidak pernah memikirkan soal2 Indonesia, toch kamu kan dari keluarga pejuang dan keluargamu di Indonesia sudah mapan semua,memangnya kenapa?"

Beliau menjawab, "Begini pak, soalnya anak saya mau menulis soal Indonesia dan pendidikannya jadi Summer tahun lalu sekolah khan libur, jadi saya mengizinkan mereka (anak dan istri saya) pulang ke Indonesia."
"Bapak khan tahu anak saya Putri(samaran) tidak lahir di Indonesia, ini baru ke 4 kalinya di ke Indonesia. Sekarang Putri sudah kelas 7th (middle school), ada science project mengenai sekolah dan pendidikan di Indonesia. Setelah saya mendapat laporan dari Putri bahwa dia kecewa sekali dengan pemerintah saya tanya kenapa? Soalnya sekolah2 yang di kunjungi didekat kota Jakarta semuanya reyot semua dalam bhs jawanya."

"Kok bisa pakai bahasa jawa tanya saya,
Putri bilang, "Bisa dong khan saya orang Indonesia America, bapak kan orang Indonesia, Mama orang Indonesia, Eyang semuanya orang Indonesia dan Eyang adalah pejuang Indonesia, masa bapak tidak tahu? "

Lalu beliau melanjutkan, "Putri bilang katanya gedung2 sekolah bocor, ada yang rusak, kotor, dan kumuh sekali, kata kepala sekolah dana untuk perawatan tidak ada."
"Pak kok saya tidak pernah tahu soal ini, bapak tidak pernah bilang soal ini kenapa bisa begitu?", sambil mengirim foto2 yang ada kepada saya.(maaf karena ada foto Putri yang masih dibawah umur saya tidak boleh di pajang, by law).

Saya jawab, "Mas saya sudah bilang dari dulu coba ke Indonesia, kedaerah2 yg bukan yang wah2 dan gegap gempitannya saja coba ke Ciseeng, ke Cibinong, Ke Cisaat, ke Bekasi Timur, ke Tambun, ke Serang, Indramayu, Lampung, dan lain2. Jadi bisa melihat dengan jelas tentang real Indonesia, bagaiman pembangunan yang nyata di abad ke 21 ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun