Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\nā€ What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.ā€\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Wanita yang Memimpin Operasi Militer di Libya

3 April 2011   21:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:09 1563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_99885" align="aligncenter" width="680" caption="MajGen Margaret H Woodward,Commander 17th Air Force, and US AF, USAF Africa base in Ramstein AirBase in Germany (sumber USAF)"][/caption] Seperti diberitakan dimana surat kabar mengenai pemboman dari udara oleh Angkatan Udara Amerika Serikat, dan sekutunya. Kampanye pemboman ini dipimpin oleh wanita pertama dalam sejarah angkatan udara AS, yang memiliki pangkat Major Jendral, jika disamakan di Indonesia setingkat Marsekal Muda. Maj Jend Margaret H Woodwarf, adalah wanita pertama dalam sejarah Angkatan Udara America Serikat. Beliau sudah tidak asing lagi dalam menjalankan tugasnya sebagai komandan, ini terbukti dari tugas-tugas yang dijalankan beliau dalam perang di Balkan, Iraq, dan Afghanistan. Jalan hidupnya secara pribadi sangat dirahasiakan, tetapi secara profesional sangat menarik untuk dipelajari.

13018454481578991835
13018454481578991835
Margaret H Woodward dilahirkan dari keluarga menengah. Beliau bercita-cita ingin menjadi astronot, dengan cita-cita ini beliau di tahun1982, berhasil mengantongi BA bidang Aerospace engineering dari UniversitasĀ Arizona State di Tempe, Arizona. Beliau masuk militer dan dilatih sebagai Pilot Pesawat Tempur di Columbus AFB, Mississippi. Ā Setelah itu, beliau menjadi Pilot Instruktur. Pengalaman beliau sebagai pilot banyak sekali termasuk T-37A; T-38A, Kc-138C, dan C-40B. Meneruskan sekolah Komando di tahun 1995, Air Command and Staff College Maxwell Air force Base di Alabama. Ā Setelah itu di tahun 1997, mengambil Master bidang Aviation Science diĀ UniversitasĀ Embry-Riddle Aeronautical di Daytona Beach, Florida yang terkenal mencetak astronot dan tenaga ahli dalam bidangĀ aviation, danĀ aerospace. Terakhir di tahun 2001, mengambil Master dalam bidang Strategy National Security, di National of War College Fort Lesley J. McNair, Washington DC. Pada bulan Juni 2010, beliau diangkat sebagai Komandan 17th US Air Force, dimana tugasnya membantu Comando AS di benua Africa, yang mencakup 53 negara, daerah yang luasnya 17 juta km persegi dan 900 juta jiwa. Dan unit yang dikomandoi-nya adalah Air support seperti Refueling and logistik. Oleh karena itu banyak menimbulkan kontroversi dikalangan Pentagon dan NATO saat itu. Tetapi Beliau terus membuktikan dirinya sebgai Komandan yang handal. Ini terbukti setelah diberlakukan Resolusi PBB 1973, "No Fly Zone." Beliau langsung bekerja keras mengimplementasinya. Ternyata sukses. Akhirnya banyak juga pengamat militer di dunia mendukung beliau dalam menjalankan tugas yang berat ini, karena dilihat kembali dari latar belakang beliau sebagai komandan Air Support. Latar belakang ini sangat lah penting dalam misi di Libya. HariĀ Minggu, 03 April 2011, Amerika Serikat secara official menghentikan semua kampanye pemboman dari udara. Dan memberikan wewenang ini kepada NATO. Ā (seeĀ guardian.uk) Tentunya Indonesia memiliki Srikandi- Srikandi di Angkatan Udaranya. Semoga banyak kamu wanita lebih banyak tertarik untuk terus menyumbang tenaga dan pikirannya untuk kesejahteraan Indonesia dan dunia. Diambil dari beberapa sumber. Special thanks to Tom Ricks, Eric Koffe, Thomas Ricks, Ewen MacAskill, Mark Townsend, and Peter Beaumont. Jack Soetopo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun