Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi: Jika Menjadi Presiden, Jakarta Benar-benar Dibenahi?

10 Maret 2014   18:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:05 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Faktanya

1. Ternyata Jakarta 80 persen infrastrukturnya harus mendapat dana dari pemerintah pusat.

2. Sungai, Kali, Got, dan gorong-gorongan adalah kewenangan pemerintah pusat. Karena sesuai dengan UUD 45 ayat 33.

3. Pembangunan infrastruktur Kereta, Bus, jalan raya lintas provensi yang biasa kalau disebut di AS, adalah interstate freeway, adalah wewenang pemerintah pusat.

4. 90 persen gedung bersejarah, gedung pemerintahan pusat ada di Jakarta.

5. 70 persen pekerja di Jakarta adalah warga bukan Jakarta. Jadi setiap harinya Jakarta kedatangan penduduk dari 2 provensi, seperti Jabar, dan Banten.

6. Pusat Militer adanya di Jakarta. Dimana militer, memiliki struktur yang berbeda dengan pemerintahan sipil. Jadi sering terjadi benturan, antara sipil dan militer.

7. Pusat Kepolisian ada di Jakarta, dimana semua kewenangan keamanan di Indonesia, dimulai di Jakarta.

Dari 7 fakta diatas, Heri Budianto, seperti terlihat apakah beliau tidak kompeten, atau pura-pura tidak tahu dengan keadaan di Jakarta, apalagi secara birokrasinya.

Untuk itu, menurut saya, beliau memang sengaja, untuk tidak memberika fakta yang nyata. Seperti sanggahan dari pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate, Ridho Imawan Hanafi, yang jelas-jelas berbeda pendapat dengan beliau.

Dilaporkan di Kompas.com, "Jokowi juga melihat bahwa apa yang diputuskan partai untuknya merupakan keputusan untuk mengabdi pada kepentingan rakyat yang lebih luas," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun