Mohon tunggu...
Jack Soetopo
Jack Soetopo Mohon Tunggu... -

Pensiunan Tk Becak, berasal dari Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang kini tinggal di Denpasar, Bali.\r\nemail jacksoetopo@gmail.com, jack.soetopo@facebook.com or Please dial (571) 306-1588 or tinggalkan Pesan...................\r\ndiscoveramericaindonesia.blogspot.com\r\njacksoetopo.newsvine.com\r\n” What we think determines who we are. Who we are determines what we do. The actions of men or women are the best interpreters of their thoughts.”\r\nOur Thought determine our destiny. Our destiny determines our legacy.By John Locke.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nolkan Utang Luar Negeri, Mungkinkah?

30 Mei 2014   15:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:57 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_326416" align="alignnone" width="648" caption="BI"][/caption]

Denpasar, Mei 30, 2014

Di penghujung akhir bulan Mei ini, saya tak tahan memberikan tulisan tanggapan atas laporan Tempo.co disela-sela kesibukan saya mengumpulkan kaleng2 bekas, dan sampah di pantai sekitar Kuta, Bali.

Judulnya sungguh mencolok sekali, penulis nya adalah Ayu Prima Sandi dari Tempo.co yang berjudul "Nolkan Utang Luar Negeri, Prabowo Omong Kosong".

TEMPO.CO, Jakarta - Janji calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bahwa di akhir jabatannya pada 2019 Indonesia tak lagi bergantung pada utang luar negeri dikritik oleh Direktur Eksekutif Pusat Kajian Universitas Trisakti, Fahmi Habcy. Ia menilai janji tersebut hanya omong kosong belaka.

"Bahasa anak alay​,​ 'ngemeng lo' kalau visi misi itu memang diajukan," ujar Fahmi pada Tempo, Jumat, 30 Mei 2014. "Entah salah transfer dari MS Word ke layar HTML nya Tempo.co tetapi ini adalah copas pembukaan artikel tersebut.

Alasan Fahmi Habcy, adalah Hatta Rajasa adalah Menko Perekonomian dalam pemerintahan SBY 2009-2013. Dimana Faktanya,
-Hutang Pemerintah Indonesia melonjak mendekati 50 persen.
-Di tahun 2009, Rp 1.590 triliun.
-Di tahun 2013, Rp 2.200 triliun.

Dan menurut tulisan dari salah satu Kompasioner yang juga seorang ekonom yang handal, mas Faisal Basri yang mengutip laporan A1 dari situs Bank Indonesia.

Faktanya dalam tahun 2009,
-External Debt Pemerintah Indonesia adalah USD 99 billion.
-Private Bank di Indonesia adalah USD 10 billion.
-Private Non-Bank di Indonesia adalah USD 64 billion.

Lalu loncat ke tahun 2014,
-Pemerintah Indonesia memiliki External Debt sebesar USD 131 billion.
-Private Bank di Indonesia adalah USD 25 billion.
-Private Non-Bank di Indonesia adalah USD 121 billion.

Dari data yang diberikan Mas Faisal Basri, jelas sekali utang Indonesia sudah sangat besar sekali. Lalu aneh nya pihak Prabowo dan Hatta mengumbarkan rencana-rencana yang Gebyar Gempita.

Seperti, Pembangunan Jalan Raya sepanjang 3,000 km, lalu  hutang 1 perusahaan yang 'Katanya' dimiliki saja memiliki hutang yang sudah melebihi 14 T rupiah.

Dan Fakta lainnya adalah
-Singapure adalah negara terbesar pemberi hutang kepada Indonesia, nilainya sebesar Rp 594 Triliun (kira-kira USD 52 miliar).
-Amerika Serikat nilainya sebesar USD 41 miliar.
-Jepang nilainya sebesar USD 35,1 miliar.
-Belanda nilainya USD 11 miliar.(sumber Merdeka.com)

Nah ini baru sedikit data negara-negara yang memberikan utang, belum badan-badan internasional lainnya.

Sesungguhnya, Prabowo Hatta tidak perlu PURA-PURA TIDAK TAHU.

Karena, rakyat Indonesia biar BODOH seperti anda katakan, sebenarnya TIDAK BODOH. Mereka juga tahu mana yang bekerja keras, dan realistis terhadap apa yang dihadapi Indonesia di Era Globalisasi.

Salam Jangan Omong Kosong

Jack Soetopo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun