Jadi mencegah adanya kecurangan yang masif.
Dan juga pihak pemerintah sebagai penyelenggara sudah mengsukseskan di pemilihan Caleg. Dimana Pihak Koalisi 1 diuntungkan. Dan mereka tidak marah, dan mengajukan gugatan ke MK. Padahal dalam pengamatan saya, banyak daerah-daerah yang menggunakan cara yang tidak benar. Khususnya di Banten, Sumbar, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Tetapi secara keseluruhan tidak ada satupun partai yang mengajukan gugatan ke MK soal pelaksanaan pemilihan umum calon legislatif ini.
Dan ini dari pihak pengamat yang sudah memiliki jaringan yang sangat luas sedunia, apalagi di Indonesia, dimana saya bisa memonitor jalannya pemilu di Indonesia dimana saja. Untuk caranya saya tidak akan diskusikan disini. Karena itu kekuatan saya dan keperkasaan pihak saya selama ini.
Lalu pelajaran berdemokrasi mana yang diajarkan dari pasangan nomor 1 yang dibela-bela oleh Ira Oemar ini?
Nah, ini yang saya sebut, 'What you said will used against you in the court of law.' Dimana saya mencoba frase dari Miranda Law di AS.
Penggiringan narasi ini sungguh lucu berkesan, Ira Oemar sendirilah yang tebang pilih alias pilan plan. Karena dia itu bagian dari tim sukses capres nomor 1. Menunjukan kesimpulan bahkan saya tidak menuduh lagi tetapi mengatakan jelas, bahwa Ira Oemar seperti orang yang sudah Pintar tidak ajak, malah membodohkan orang lain, sudah bodoh tidak mau ikut,' mengutip kata-kata Ahok.
Apakah pernyataan saya untuk menjelekan dirinya?
Jawaban saya, "Tidak sama ssekali, karena saya menggunakan pernyataan dan sikap dirinya melawan dirinya sendiri di depan umum. Untuk menunjukan kemunafiqun dan kepura-puraan tidak tahu soal politik. Jadi saya tidak mencoba memfitnah beliau sama sekali. Hanya saya memberikan penjelasan kepada khalayak umum, bahwa banyak orang yang pandai suka sekali mencoba menggiring opinii sesat kepada umum, supaya menarik simpati atas langkah2 yang dia dan kawan-kawan nya ambil.
Jadi apakah salah?
Tentu saja tidak salah sama sekali.