Mak, aku dengar beduk kembali ditabuh
Aku paham beribu bahasa dan talu
Kalau ini merupakan pertanda rindu
Aku harus kembali temui emak dan bapak
Kembali dari rantau orang
Menuju desa yang terhias guratan pematang
Nun jauh di seberang rintang
Mak, aku dengar takbir kembali menggema
Aku paham beribu lagu dan rasa
Kalau ini merupakan pertanda cinta
Aku harus kembali temui emak dan bapak
Kembali dari negeri seberang
Menuju desa yang terhias beribu kenang
Nun jauh di balik bayang
Aku angkat macam-macam barang
Terisi penuh cinderamata yang benderang
Dariku;
Kelana si tembang tualang
Sang putra yang lama hilang bersama bintang
Sesampainya aku di desa
Aku ingin emak-bapak kenal ia;
Perempuan dari negeri seberang
Gadis manis bermata kunang
Tolong sapa senyum ranumnya
Buat ia kenal desa kita nan penuh warna
...
Biarkan ia sapa emak dan bapak
Sebab ia bidadariku, Mak...
Sang istri dari negeri seberang
Mak, akankah bapak dengar celoteh cucunya?
Di sini bidadariku mengais sang bayi;
Sang bayi dari putra emak dan bapak
Sekarang cucu emak dan bapak sedang tersenyum;
Mendengar gema takbir dan alunan beduk
Katanya ini alunan cinta
Yang menyuruhku untuk kembali temui desa
Aku dengar beduk terus ditabuh
Takbir terus menggema
Ke desa aku kembali berlabuh
Bersama bidadari dan sang bayi; cucu emak-bapak
...
Mak, aku datang
Sebelum fajar naikan siang
Di bulan penuh kemenangan.
--------
19-03-2013
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI