Kegiatan  PMM atau istilah lain yang biasa dikenal pada umumnya adalah KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Muhammadiyah Malang yang berada dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) merupakan suatu kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.Â
Melalui kegiatan ini, sebagai mahasiswa, kami berperan aktif dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat di tengah masa wabah pandemi Covid-19 dengan menunjukkan rasa empati untuk membantu masyarakat.
PMM Kelompok 71 Gelombang 6 dibimbing oleh Dosen Pendamping Lapang (DPL) kami yaitu Ike Arisanti, S.E., MBA dan beranggotakan Nadya Salsabila (sebagai koordinator kelompok PMM), Annisatara Hasanah, Jacinda Salsabila Dhia Artrini, Jihan Fadhila serta Findha Dalailul Ijaz.Â
Kegiatan pelaksanaan PMM kali ini berbeda dari KKN yang pada umumnya, PMM kali ini dilakukan ditempat tinggal masing-masing karena saat ini kita masih berada di tengah wabah Covid-19.Â
Kegiatan PMM kami berlokasi di Kota Balikpapan tepatnya di Kampung Gunung Empat RT.15 dan RT.41, Kelurahan Margo Mulyo, Kecamatan Balikpapan Barat. Â
Wabah Covid-19 yang terjadi hingga saat ini masih menyelimuti negeri kita dan kian harinya semakin mengkhawatirkan. Sejak wabah Covid-19 ini masuk ke Indonesia, sudah menelan ribuan korban jiwa dan ratusan ribu yang positif karena virus ini.Â
Balikpapan merupakan salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur yang hingga saat ini masih tercatat memiliki kasus akibat Covid-19 tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya. Pasalnya, kasus penularan Covid-19 di Kota Balikpapan semakin luas hingga ke berbagai lapisan masyarakat hingga profesi dan pekerjaan.
Berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia guna untuk mengatasi penyebaran wabah covid-19 yaitu dengan cara melakukan social distancing, selalu menggunakan masker setiap melakukan kegiatan di luar rumah, selalu menyediakan hand sanitizer baik di dalam rumah maupun jika berpergian hingga stay at home atau work from home (WFH) dan online learning.Â
Namun, dibalik semua itu salah satu hal yang paling terpenting adalah bagaimana kita secara mandiri menjaga daya tahan tubuh agar tetap sehat atau biasa dikenal adalah sistem imun. Apabila sistem imun kita rendah, maka dikhwatirkan bibit penyakit atau virus akan mudah menyerang.
Dengan melihat hal ini, pada tanggal (10/08/2020) kami kelompok PMM 71 memperkenalkan resep ramuan "Jamu Stamina" buatan anggota kami yaitu Annisatara Hasanah kepada warga RT.15 Kampung Gunung Empat sebagai salah satu cara atau alternatif minuman yang dapat menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan harga relatif murah dan bisa dibuat kapan pun dirumah dengan menggunakan bahan empon-empon yang bahannya dapat diperoleh dengan mudah bahkan dapat ditanam sendiri.
Jamu telah menjadi bagian dari budaya yang memiliki beragam potensi seperti potensi kesehatan, ekonomi serta budaya dan bahkan dalam UU Kesehatan disebutkan jamu merupakan bagian obat tradisional yang merupakan ramuan turun temurun baik dibukukan maupun tidak dibukukan. Prof Sutiman mengatakan bahwa di dalam jamu terdapat peran Low Molecular Weight Anti Oxydant (LMWA).Â
LMWA tersebut memiliki kemampuan sebagai scavenger atau peluruh radikal bebas. Senyawa tersebut dapat menurunkan level radikal bebas ke jenjang fisiologi normal agar sistem kekebalan tubuh dapat bekerja optimal (Soesanti Harini Hartono, 20 Juli 2020, Health.grid.id. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2020).
Bahan-bahan yang digunakan dalam resep "Jamu Stamina" ini terdiri dari temulawak, kunyit, jahe merah, kayu manis, serai dan gula merah. Mengapa sih kita memilih bahan tersebut untuk dijadikan jamu? Jadi bahan-bahan tersebut memliki manfaat yang baik buat tubuh kita.Â
Dari sisi ilmiah, kunyit memilik zat curcumin yang berfungsi berbagai hepatoproktektor, anti inflamasi (mengurangi nyeri). Jahe merah mengandung shogaol yang dapat meningkatkan sistem daya tubuh.Â
Temulawak memiliki kandungan curcumin yang dimana penelitian-penelitian yang sudah ada menunjukkan bahwa curcumin memiliki sifat anti virus. Kegunaan serai menurut para ahli dikenal bisa membantu pencegahan bebeberapa bakteri dan ragi selain itu juga serai memiliki kandungan yang baik untuk sistem kekebalan yang baik dan kuat. Kayu manis memiliki komponen aktif cinnamaldehyde yang dapat meningkatkan sistem imun dan melawan berbagai jenis infeksi maupun virus.
Dengan ramuan sederhana ini, kami harapkan masyarakat bisa secara rutin mengolah jamu untuk meningkatkan imun tubuh dari serangan virus corona serta dapat juga sebagai pemasukan ekonomi warga RT.15 gunung empat.
"Jamu Stamina yang dibuat oleh kelompok PMM 71 ini merupakan salah satu inovasi yang bagus untuk kami terapkan supaya daya tahan tubuh dapat terlindungi. Saya juga nantinya akan menggerakan warga untuk mulai membudidayakan empon-empon agar bisa diolah menjadi jamu untuk menambah penghasilan warga kami" Ujar Bapak Estuadi selaku ketua RT.15.
#mahasiswa UMM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H