Mohon tunggu...
Jabon Agus
Jabon Agus Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang petani di desa Sukorejo kendal jawa tengah.\r\nsetiap hari saya disibukkan dengan membudidayakan berbagai bibit tanaman,khususnya seperti bibit jabon

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengkerdilan Bibit Jabon

24 April 2010   11:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:36 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mencoba begitu banyak uji coba cara membibit jabon (anthocephalus cadamba) kami sudah menemukan cara untuk mendapatkan bibit tanaman jabon yang lebih baik.  Salah satu cara yang kami temukan adalah “perlakuan pengkerdilan”, dengan cara pengkerdilan ini ternyata dapat menghasilkan batang tanaman bibit jabon menjadi besar dan keras. Karena bibit tanaman jabon mempunyai kadar air yang sangat tinggi pada bagian batang maka hanya dengan proses pembibitan dengan cara pengkerdilan tanaman bibit jabon lebih mudah pada saat proses penanaman dan tidak perlu menggunakan ajir sebagai penopang batang jabon agar tidak mudah roboh pada saat penanaman bibit. pada saat tanaman bibit jabon dalam proses pengkerdilan mempunyai ciri spesifik pada daun akan berbentuk keriting dan pada batang mempunyai tingkat kebesaran yang lebih dibandingkan dengan proses pembibitan yang tanpa dilakukan proses pengkerdilan. Banyak para petani bibit jabon yang tidak mengetahui proses yang harus dilakukan pada saat bibit jabon berada di persemaian. Mereka hanya mengerti pembibitan jabon dengan proses yang sangat standar, jadi hasil dari bibit tanaman jabon itupun sangat standard pula. Bibit tanaman jabon sangat membutuhkan proses pengkerdilan karena batang bibit tanaman jabon mempunyai kadar air yang sangat tinggi seperti yang sudah kami sebutkan di atas, bibit tanaman jabon hampir mempunyai kesamaan dengan bayam yang mempunyai kadar air pada batang sangat banyak. Sumber : http://jabon.web.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun