Mohon tunggu...
Jabal Sab
Jabal Sab Mohon Tunggu... Penulis - Mantan Kepala Bidang Informasi di Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh

Menulis untuk berbagi pengetahuan, menulis untuk perubahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apa Syarat Menjadi Pujangga

7 Januari 2024   03:39 Diperbarui: 7 Januari 2024   06:27 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa syarat menjadi pujangga?
Ingin ku hibur dirimu lewat bait dan nada
Agar kau tersenyum, dinda..

Apa syarat menjadi pujangga?
Ingin ku basuh kalam dengan wewangian surga
Dari lidah yang dapat menarik mu ke neraka
Apabila kata penuh keji dan angkara murka..

Apa syarat menjadi pujangga?
Setidaknya kau bisa tersenyum, bahkan tertawa
Dengan rona yang secerah kelopak bunga
Yang memuji keindahan laku dan budimu
Yang tak pernah kutemui dalam lintasan waktu

Apa syarat menjadi pujangga?
Apakah hanya jujur belaka?
Bahwa memujimu dengan hiperbola
Bermakna memang benar apa adanya..

Apa syarat menjadi pujangga?
Apakah dari simpul senyummu yg tersipu
Tersanjung dengan candaan ku
Atau dari sorotan mata
Yang berbinar bak aurora

Apa syarat menjadi pujangga?
Apakah harus ku karang seribu bait pujian cinta
Atau hanya dengan satu kata
Yang kau ingat selama-lama

Apa syarat menjadi pujangga?
Adalah dengan susunan kata
Atau dengan hati yang tulus
 yang mengisahkan cerita
Yang tak diungkap oleh angin yang berhembus

Apakah aku harus jadi pujangga?
Untuk buatmu terpesona
Agar kau tahu rintihan di dalam dada
Tentang asmara dan gelora

Kurasa tak perlu ku jadi pujangga
Selama masih kau mau mendengar
Ocehanku yang tak terlampau pintar
Baitku yang tak begitu manis didengar

Hanya cukup bagimu aku bersyair
Pujanggamu ini tak perlu tanggapan si Mail
Si kritikus sastra yang skeptis lagi tengil
Suka mencibir kayak si unyil

Ocehanku karena mu
Ocehannya karena dia tak melihat indah dirimu
Rancaknya perangai mu
Budi pekertimu

Yang selalu gagal untuk ku ungkap
Dengan bahasa yang sedap
Apalagi ketika kau ku dekap
Dengan istilah apa rasa itu harus ku ungkap?

Sejarah pernah berkisah
Tentang kasih yang tak berpisah
Tentang hati yang resah
Tentang yang menentang penuh amarah

Kisah kasih kan slalu menang
Walau kau pisah dengan sebilah pedang
Walau kau bakar menjadi arang
Walau kau tebas atau kau tebang
Cinta kan tegak bak pohon pinang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun