Mohon tunggu...
Jabal Sab
Jabal Sab Mohon Tunggu... Penulis - Mantan Kepala Bidang Informasi di Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh

Menulis untuk berbagi pengetahuan, menulis untuk perubahan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Tanaman Nilam di Aceh: Sejarah dan Prospek Bisnis Menjanjikan

5 Desember 2022   06:30 Diperbarui: 5 Desember 2022   06:46 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Tanaman nilam atau pachouli adalah jenis tanaman berbunga aromatik dari keluarga mint (Lamiaceae). Daunnya merupakan sumber minyak atsiri yang digunakan sebagai wewangian dalam parfum, kosmetik, dan aroma therapy. Nilam berasal dari wilayah tropis Asia. Di wilayah tersebut, nilam dibudidayakan secara luas dan telah digunakan selama berabad-abad dalam bentuk minyak atsiri.

Nilam adalah tanaman tahunan semak yang tumbuh tinggi hingga 1 meter. Daunnya harum, berukuran besar, kira-kira berbentuk lonjong dan bergigi tidak beraturan, dan terletak berlawanan di sepanjang batang yang bercabang. Baik batang maupun daunnya berbulu lebat. Bunga kecil berwarna ungu pucat hingga putih tersusun dalam paku berbulu lebat dan memiliki benang sari yang panjang. Tanaman ini dikembangkan dengan menggunakan metode stek.

Minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman nilam diperoleh dari daun nilam yang dikeringkan dengan cara destilasi uap. Minyak ini banyak digunakan dalam pembuatan sabun, parfum, deterjen, kosmetik, dan deodoran, meskipun nilam bukanlah bahan utama yang dominan di banyak produk ini.

Minyak esensial nilam memiliki aroma musky yang menyenangkan, menambah keharuman wewangian lain yang menjadi campuran dan memiliki sifat fiksatif yang kuat. Hanya dengan komposisi campuran sedikit minyak nilam, mampu mengikat aroma dari bunga-bungaan sehingga dapat bertahan lama. Oleh karena itu, peran minyak nilam sangat penting dalam industri pembuatan parfum.

Minyak nilam juga digunakan dalam aromaterapi dan sebagai wewangian pada dupa dan lilin. Dalam pengobatan tradisional, minyak ini terkadang juga digunakan untuk mengobati infeksi kulit jamur, ketombe, dan eksim serta digunakan sebagai campuran air mandi untuk mengobati rematik. Daunnya dapat dibuat menjadi teh herbal untuk berbagai penyakit pencernaan dan digunakan sebagai pengusir ngengat untuk pakaian.

Aceh adalah salah satu daerah penghasil tanaman nilam. Tanaman nilam tumbuh dan dibudidayakan di sepanjang wilayah pantai barat dan selatan Aceh. Namun di pantai timur dan utara serta kawasan tengah tenggara, tanaman ini juga turut dikembangkan.

Aceh sendiri memiliki sejarah panjang sebagai salah satu daerah sentra penghasil minyak nilam terbaik di dunia. Kata Nilam diambil dari akronim sebuah perusahaan Belanda bernama Netherlands Indische Land Acheh Maatchappij yang mengatur tata niaga dan pemasaran nilam untuk ekspor.

Nilam Aceh pernah berjaya dan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan di masa lalu. Namun akibat fluktuasi harga yang tidak stabil dan permintaan pasar naik turun, mempengaruhi perkembangan produksi dan produktivitasnya. Akibatnya, potensi besar nilam Aceh belum signifikan mendongkrak perekonomian para petani Aceh. Namun kini berkat kerja pemerintah dan para pihak, produksi nilam di Aceh semakin menggeliat.

Berdasarkan data statistik perkebunan tahun 2019, daerah terluas tanaman nilam berada di kabupaten Aceh Selatan seluas 326 hektare dengan jumlah petani sebanyak 1.476 KK. Kemudian di Aceh Tenggara seluas 210 hektare dengan jumlah petani sebanyak 393 KK. 

Selanjutnya diikuti oleh Aceh Barat dengan lahan nilam seluas 202 hektare dengan jumlah petani 306 KK dan Aceh Jaya dengan lahan seluas 156 hektare dengan jumlah petani 383 KK.

Merujuk data Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Rata-rata produktivitas minyak nilam Aceh per tahunnya mencapai 225 ton. Untuk terus mendorong produksi, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi minyak nilam dengan berbagai program pembinaan dan pengembangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun