Mohon tunggu...
Jabal Nur
Jabal Nur Mohon Tunggu... Administrasi - Tottenham Hotspur

Menulis Jurnal Perjalanan di www.saksara.xyz Kerjasama bareng bisa hubungi pariandopi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muda atau Profesional, Mana yang Penting?

24 November 2019   16:10 Diperbarui: 24 November 2019   16:12 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secercah harapan bangsa dan negara sekarang ada pada kepemimpinan Jokowi dan Ma'ruf Amin selaku Presiden dan Wakil Presiden terpilih Indonesia periode 2019-2024. Sejak adanya demokrasi di Indonesia ini, pemilihan Presiden berdasarkan perhitungan suara yang terbanyak. Maka kedua tokoh tersebut akan membawa dan menahkodai Indonesia selama lima tahun kedepan.

Lalu bagaimana dengan jajaran pemerintahan? sudahkah sesuai dengan visi bangsa Indonesia? Sudakah mereka memikirkan nasib rakyat yang memilih mereka? Adakah profesionalitas dan etos kerja?

Setelah selesai menyusun menteri dan wakil menterinya dalam kabinet kerja kedua, Presiden Jokowi kembali mengumumkan tujuh staf khusus presiden yang diambil dari kaum milenial atau anak anak muda Indonesia. Dengan harapan minimnya disabilitas dalam jajaran pemerintahan. Jika anak muda, profesionalkah mereka?

Kemudian munculah pertanyaan tersebut, apakah dengan muda dan berbakat saja cukup untuk mengemban amanat sebagai staf khusus Presiden. Jawabnya tentu tidak, keprofesionalitasan seseorang pastinya sangat dibutuhkan dalam bidangnya masing masing. Terlebih lagi dalam membantu seorang pemimpin negara. Pastinya dibutuhkan seorang yang tahu dan punya kapasitas yang sesuai dengan porsinya masing masing.

Masyarakat indonesia tidak perlu tahu seberapa muda orang orang yang dipilih oleh Presiden jokowi untuk menjadi stafnya. Akan tetapi etos dan profesionalitas yang amat penting dalam bidangnya. Tentunya dengan pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni.

Setelah kita mengulas dan mencari tahu, cukuplah dengan pengetahuan Presiden yang memilih mereka tanpa ada alasan tertentu. Mana mungkin seorang presiden memilih orang orang di stafnya hanya yang muda saja, tentunya tidak begitu. Merekalah orang orang pilihan dari berbagai elemen pengetahuan yang berbakat dan juga professional di bidang masing masing.

Sebut saja Putri Tanjung, seorang anak muda berusia 23 tahun telah memimpin sebuah perusahaan dibidang event organizer dengan segala kemampuannya. Dan lagi ada CEO dari Ruang Guru yang dipilih Presiden, Belva Syah Devara. Perlukah kita meragukan orang orang besar seperti itu? tentunya tidak bisa dijadikan acuan jempol semata. Namun lebih dari itu.

Maka muda dan professional dalam kerja adalah dua hal yang amat penting dizaman 4.0 ini. Anak anak muda Indonesialah yang perlu dibina dan dikembangkan dalam bekerja demi kelangsungan regenerasi bangsa Indonesia. Ada kalanya yang tua akan digantikan oleh yang muda muda. Patah satu tumbuh seribu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun